CAFE

8. 파리카뚤 우부디야 詩 (Puisi Farikhatul 'Ubudiyah)

작성자김영수|작성시간21.10.04|조회수282 목록 댓글 0

 

[Sajak Farikhatul ‘Ubudiyah]

 

RISALAH PEREMPUAN KEPADA TELUK KENDARI

 

Farikhatul ‘Ubudiyah

 

Telah kutitipkan doa kepada laikas sebelum keluk tubuhmu

memeluk bandar yang menyisakan lampu perahu

Aroma anyir dari sekujur tubir mengisahkan

bendera-bendera lusuh dan gelisah sepanjang malam

Buritan perahumu menukik pada tanah yang tidak lagi basah

Sebab orang-orang telah datang membawa burit tubuhnya

Ke desir yang mendebur di dada masing-masing

Mereka menggelinjang serupa ikan terbaring di pangkuanmu

Bersembunyi lewat tingkap rumah megah

Di tepi akar bakau

 

Akulah perempuan yang menunggu pagi di laikas

Lekas melepas air panas ke tepung sagu

Ditumpah kuah ikan tangkapan semalam berbau sambal

Dan perasan limau yang pohonnya menyembunyikan perih batinku.

Ini, kutanam sinonggi lewat potongan lidah

Sebagai tangga waktu menuju ibadah

 

Pun sudah kususuri sungai Wanggu yang mengalir ragu

Perutmu dijerat lapar dan pertemuan tidak luput dari uang

Ada yang telanjang di kolong jembatan bila sepi dari tawar-menawar

Tinggallah asap bakaran sampah dan desah kota yang resah

Lewat ujung hidungmu tercium darah perawan

Mengalir ke saput ranjang dan maut menguntit pelan-pelan

 

Di tangga ketiga laikas, izinkan aku menangisi nasibmu

Pohon sagu hanya pertanda mengapa teluk airnya termangu

trotoar malam merayakan kerlip di jantung orang-orang

mengecupkan angin ke bibir nyonya kedai

Sebagai tanda hidupmu baru dimulai

 

Kendari, 2016

 

 

끈다리 만(灣)에 보내는 어느 여성의 편지

 

파리카뚤 우부디야

 

너의 몸이 구부러지기 전 내 기도를 라이까스에 전하면서

돛단배 등불이 남아 있는 항구를 포옹하였다

이야기하듯 비린내가 스멀거린다

너의 돛단배 끝머리에 꽂힌

낡고 불안한 깃발들이  

밤새 마른 땅으로 머리를 숙인다

사람들 가슴에  

철석거리는 파도소리가 

망그로브 뿌리 근처에

멋진 집 작은 창문을 지나

너의 무릎에 누워 있는 고기처럼 뛰어 오른다

 

나는 라이까스에서 아침을 기다리는 여자

사구 가루에 뜨거운 물을 붓고

지난 밤 잡은 삼발 냄새가 나는 생선 국물을 붓는다

내 가슴속 고통을 숨기고 있는 레몬 나무 느낌처럼

예배를 향한 시간의 계단처럼

그것을 음식에 심는다

 

주저하며 흐르는 왕구 강변을 걷는다

너의 배는 배고픔으로 흔들리고 흥정은 늘 돈을 벗어나지 못한다

흥정이 한산해지면 발가벗은 것이 다리 난간에 걸리겠지만

쓰레기 태우는 연기와 안절부절하는 도시의 한숨은 내버려 두어라

너의 코 끝을 지나 온 처녀의 피냄새가 맡아진다

천천히 침상보로 흐르고 시체가 뒤 따른다

 

라이까스 세번째 계단에서 너의 운명을 생각하며

나를 울게 내버려 두어라

사구 나무는 당황하는 만(灣)의 물 표시일뿐

밤으로 향하는 인도(人道)는 사람들의 심장에서 번쩍거린다

 

구멍가게 부인 입술을 바람이 소리내어 빨면

너의 삶이 방금 다시 시작하는 것이라는 표시가 된다

 

 

끈다리, 2016

 

* 끈다리(Kendari) : 인도네시아 술라웨시 섬에 있는 한 지명

* 라이까스(laikas) : 인도네시아 술라웨시섬의 전통 가옥

* 망그로브(mangrove) : 열대 수상(水上) 식물

* 사구(sagu) : 사고 야자(Metroxylon sagu)

* 삼발(sambal) : 인도네시아 양념류

* 왕구(Wanggu) : 인도네시아 술라웨시에 있는 강 이름

 

 

ARUN

Farikhatul ‘Ubudiyah

 

selagi kau dipanggil ibu, pagi senantiasa menyimpan padi

sebelum subuh membeningkan sumur yang kau timba untuk mencuci waktu

anakmu bangun dan telah kau nyalakan perapian atas jelaga dan para

sebab kayu bakar telah berbau basah hujan semalam

 

di pelataran cakrawala, kau bawa si bungsu ke depan tungku

nyala api menanak anakmu yang belum bisa berjalan

daun dadap dibaringkan di bibir arang

sambil menyusun doa yang belum terselesaikan

 

telah dilepas ikatan tumberisi tanah kuburan moyang

barangkali ada kerinduan belum tersampaikan

kepada anakmu kenangan dihitung dari ranting kamboja

terlepas; menjadi suluh yang dibakar, tanganmu tengadah pada nyala

kemudian diusap tubuhnya biar dosa-dosamu lebur dijilat api

 

sementara air di pancimu mendidih, dan aku tahu caramu menanak nasi

seperti merendam dua ruas telunjukmu yang ditakar lewat angan

butiran beras menanggalkan kenangan

tanganmu menggenggam segala keselamatan

percayalah. habis ini, si bungsu bakal berlarian di hamparan ilalang

mengalahkan langkahmu yang makin lambat

dan pada beras yang baru setengah matang itu

runduk bayanganku makin panjang

bungsumu masih duduk terdiam

 

Purwokerto, 2018

 

 

밥 짓기

 

파리카뚤 우부디야

 

어머니가 당신을 부를 때 아침은 항상 벼를 준비했었지

새벽이 오기 전 시간을 씻기 위해 당신은 물동이와 우물을 깨끗이 했지

당신의 아이는 일어났고

지난 밤 비에 땔감이 젖은 냄새 속에

불을 붙였지

 

하늘 넓은 마당 위, 화덕 앞에 막내를 당신은 데려다 놓고

아직 걷지 못하는 당신의 자식을 위해 쌀을 앉힌다

아직 끝나지 않은 기도와 함께

숯 덩어리에 다답 나뭇잎을 나란히 놓으며

 

아마도 전하지 못한 그리움이 있는 것 같아

할머지 무덤 위에 꽃을 뿌린다

당신 아이에게 깜보쟈 꽃 작은 가지 수를 세는 추억이

태워져 횃불이 되고, 당신의 손엔 불이 붙는다

어느새 당신의 죄업이 불빛으로 변해 녹아 사라지기 시작한다

 

당신의 솥에 물이 끓기 시작한다

이제야 나는 밥을 짓는 당신의 방법을 알게된다

당신 집게 손가락 두개 만큼 어림잡아 밥물을 잡아  

쌀 알갱이의 추억을 벗긴다

당신의 손은 언제나 안전 곳

밥짓기가 끝나면 막내 아이는 갈대 우거진 곳으로 달려 가겠지

점점 느려지는 당신의 발걸음을 아이는 앞서 가면서

당신의 그림자는 점점 길어져 고개를 숙이는데

그렇게 반쯤 익은 새 쌀은

당신의 막내 자식과 함께 조용히 앉아 있을 뿐

 

뿌르오꺼르또, 2018

 

 

* 다답(dadap) : 열대 식물 이름

* 깜보쟈(kamboja) : 열대 꽃 이름

 

 

PRANTEAN

 

Farikhatul ‘Ubudiyah

 

 

kisahkan kepadaku tentang bendera lusuh di burit perahu

yang sibuk menampik tubuh sendiri seperti orang pulau prantean

kalau aku nakal atau menangis malam-malam

 

/1/

kampung ini tercipta dari laguna dan rimbun pohon bakau

ketika moyangku terusir pecahan ombak

dari hutan pulau kecil

         : pulau yang mengambang penuh manusia asing

air mata sama asinnya

dengan teluk yang sibuk mengejar angin

melahirkan dingin dan pekat anyir

 

telah kau jaga segara anakan ini penuh tabah

melupakan desa muasalmu yang menjelma

tempat menunggu kematian

 

/2/

kau menungguku dari rumah panggung

saat lampu-lampu memikirkan kesunyian kampung

sementara perahuku kerlip damar keanginan

dan sauh telah kulabuhkan di tengah ombak

yang agak bisu kautitipkan doa

pada ikanikan sebagai hasil tangkapan

 

ibu, telah kulewati pulau prantean ini

begitu sepi dan ngeri seperti yang kau dongengkan

saban aku nakal

mungkin sebentar lagi orang asing di sana

sedang menghitung detik-detik

          kematian

 

Yogyakarta, 2018

 

 

쁘란떼안

 

파리카뚤 우부디야

 

 

만약 내가 순종하지 않고 밤새 운다면

마치 쁘란떼안섬 사람처럼 몸체를 흔들고 있는

배 뒤에 꽂혀 있는 낡은 깃발에 대해 내게 이야기해 다오

 

/1/

이 마을은 개펄과 망그로브 숲으로 이루어졌다

내 선조가 작은 섬 숲에서 부서지는  파도처럼 쫒겨 났을 때

 

         : 짠 소금처럼 슬픈 낯선 이들의 눈물이 떠도는 섬

바람을 쫒느라 늘 바쁜 만(灣)

찬 기운과 걸쭉한 비린내를 풍기고 있다

너는 이 어린아이 같은 바다를 굳게 지켜 왔고

죽음을 기다리는 장소로 변한 너의 마을을

끝내 잊게했다

 

/2/

집 마루에서 당신은 나를 기다렸지

등불이 조용한 마을을 생각할 때까지

번쩍이며  파도 가운데 정박한

내가 탄 배는

어눌한 당신의 기도를 안고 떠난다

 

어머니, 이제 쁘란떼안섬을 지났습니다

마치 내가 장난칠 때마다 동화로 들려 주셨던

쓸쓸하고 소름 돋는 이곳을

아마도 저곳에 있는 낯선 이들은 다가오는

죽음의 초시계를 지금 세고 있을 것에요

 

 

욕야까르타, 2018

 

* 쁘란떼안(Prantean) : 감옥 섬을 상징화한 시어

* 망그로브(mangrove) : 열대 수상(水上) 식물

 

 

 (한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)

 

 

[Profil Penyair]

 

Farikhatul ‘Ubudiyah, lahir pada 21 Oktober 1995 di Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Dia berkegiatan di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) Purwokerto. Dia meraih Juara 2 pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) penulisan puisi tahun 2016, dan Juara 1 lomba menulis tingkat mahasiswa se-Indonesia UKM KIAS tahun 2018. Beberapa puisinya dimuat di media massa. Tergabung dalam antologi bersama, Pesisiran (Negeri Poci, 2019), Khatulistiwa (Negeri Poci, 2021), Membaca Hujan di Musim Kemarau (Tembi Rumah Budaya, 2019), Arun (UKM Kias, 2018), dan lainnya. Berrumah di e-mail farikhah.ubudiyah@gmail.com.

 

 

 

[시인 소개]

 

파리카뚤 우부디야 (Farikhatul ‘Ubudiyah), 인도네시아 중부 자바 반유마스(Banyumas)에서 1995년 10월 21일 출생. 현재 Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) 활동을 지원. 2016년 인도네시아 전국대학생 예술주간 시 공모에서 2등상 수상. 2018년 UKM KIAS 주최 인도네시아 전국 대학생 시 공모에서 대상 수상. 시 작품은 공동 시집인 Pesisiran (Negeri Poci, 2019), Khatulistiwa (Negeri Poci, 2021), Membaca Hujan di Musim Kemarau (Tembi Rumah Budaya, 2019), Arun (UKM Kias, 2018) 등이 있다.

다음검색
현재 게시글 추가 기능 열기
  • 북마크
  • 공유하기
  • 신고하기

댓글

댓글 리스트
맨위로

카페 검색

카페 검색어 입력폼