CAFE

19. 아르디 수르얀또꼬 (Ardy Suryantoko)

작성자김영수|작성시간21.11.14|조회수154 목록 댓글 0

 

[Sajak Ardy Suryantoko]

 

 

Hujan di Lembah Hyang

 

hujan di lembah hyang

punden nyepi di pucuk gunung

seperti menahan pekik

dicekik kabut-kabut

yang tak pernah larut

 

hujan di lembah hyang

angin menari dari candi ke candi

menapaki anak-anak tangga yang basah

kematian sembunyi di karingan cungkup

sementara hujan bukan saksi

bahwa hidup telah kembali

 

hujan di lembah hyang

seperti anak panah liar

lepas dari busur kayangan

membidik sudut-sudut kota kolodete

 

 

januari, 2015

 

  

[아르디 수르얀또꼬 詩]

 

 

신들의 계곡에 내리는 비

 

신들의 계곡에 비가 내린다

산 정상 신년(新年) 성지에서

절규를 참는 것처럼

목을 조르는 것처럼

녹지 않는 안개가 흐르고 있다

 

신들의 계곡에 비가 내린다

바람은 사원에서 사원으로 춤을 추고

비에 젖은 계단을 아이들은 오르는데

비석을 감싼 천에는 죽음이 숨어 있고

비는, 다시 사는 삶이라고 증언하지 않는다

 

신들의 계곡에 비가 내린다

꼴로데떼 도시를 향해

활시위를 떠난 천국의 화살처럼

비가 내린다

 

 

* 신년(新年)(Nyepi) : 인도네시아 힌두교도의 새해

* 꼴로데떼(Kolodete) : 인도네시아 중부 자바에 위치한 디엥(Dieng) 산지(山地)에 있는 힌두교 사원과 관련된 신화 속 도시 이름

 

 2015년 1월

 

 

Hari Paling Sepi

 

hari ketika yang paling kukenal namaku

angin berlalu menjatuhkan wangi

lalu kutatap lokomotif dari rel yang jauh

dari peron kucari wajah-wajah

di antaranya

 

memburu adalah hitungan daun jatuh dari musim

menelan dan mengantar pergi ke negeri asing

 

kulitku telah bersisik

kutilik hari-hari terasa begitu panjang

tanpa tanggal dan nama hari

di stasiun, kereta melenguh seru

mengangkut malam

ke kotamu

 

pada hari ketika paling kukenal namaku

malam menjauh dari peron tempatku menunggu

di tempat yang jadi asing

musim memecah segala

 

 

februari, 2015

 

 

가장 조용한 날

 

내 이름을 확실히 새삼 인식한 날

바람은 향기를 흩어 놓으며 지나갔고

먼 철길에 있는 기차를 바라보면서

승강장 근처, 모인 사람들 사이에서

얼굴을 찾고 있었다

 

먼 타국으로 떠남을 마음으로 삼키며 배웅하면서

계절로부터 떨어지는 낙엽을 세며, 쫓았다

 

날짜도 잊고, 날의 이름도 잊은 채

내 살갗에 어느새 비늘이 돋아나

그렇게 길게 느껴지는 날들을 응시하고

당신의 도시로 밤을 실어 나르기 위해

기차 정거장, 기차는 소리치며 헉헉거리고 있었다

 

내가 내 이름을 확실히 새삼 인식한 날

내가 있던 승강장에서 밤은 멀리 사라져 갔고

기다림은 낯설어 지기 시작했다

계절은 모든 것을 깨뜨리기 시작했는데

 

 

2015년 2월

 

 

Yang Sedang Sembahyang

 

 

kamboja yang tersemat di telingamu

bisakah mendengar debar

seperti wangi yang kutangkap

pada dinding-dinding rumah

 

sebelum berpisah kita saling berdekap

seperti wangi dupa menabur doa

 

aku terus mendoa seorang diri

mengembara di seberang

di teduh senyummu aku terkapar

mengutuhkan jiwa

 

mereka tak henti merapal masa

hingga pelosok bumi

tak tercapai wangi rambutmu.

 

 

februari, 2015

 

 

기도드리며

 

 

당신의 귀에 매달린 깜보자꽃처럼  

방벽에서 내가 맡은 향기처럼

떨리는 소리를 들을 수 있을까요

 

헤어지기 전 우리는 서로 포옹하였지요

마치 기도를 흩뿌리는 향연처럼

 

내 스스로에게 기도를 하며

당신의 미소 건너를 배회하며

마음을 하나로 묶습니다  

 

그들은 그들 만을 위하기에

대지의 모든 곳이  

당신의 머리 결 향기로 채워지지 않고 있습니다

 

 

2015년 2월

 

(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)

 

 

[Profil Penyair]

 

Ardy Suryantoko, kelahiranWonosobo, 19 Desember 1992. Penyair ini beralamat di Binangun 002/004, Gunungtawang, Kec. Selomerto, Kab. Wonosobo. Saat ini dia menjadi pendidik di SMA Takhassus AL-Qur’an Wonosobo, dan bergiat di Komunitas Sastra JejakImaji. Pos-el: ardysuryantoko@gmail.com.

 

 

 

[시인 소개]

 

Ardy Suryantoko, 인도네시아 중부 자바 오노소보(Wonosobo)에서 1992년 12월 19일 출생. 현재 오노소보 소재, 따카수스(Takhassus) 고등학교에 교편을 잡고 있고 이미지 흔적을 주제로한 문학 활동에 참여 중.

 

 

 

 

 

다음검색
현재 게시글 추가 기능 열기
  • 북마크
  • 공유하기
  • 신고하기

댓글

댓글 리스트
맨위로

카페 검색

카페 검색어 입력폼