CAFE

23. 이이스 수기아르띠 (Iis Sugiarti)

작성자김영수|작성시간21.12.03|조회수379 목록 댓글 0

[Sajak Iis Sugiarti]

 

MONOLOG

 

sehamparan bebatuan yang cadas

menyimpan derit tangis tak berairmata, tersebab

musim matahari mengeringkannya dalam jentera waktu

dan kerikil-kerikil adalah jalan penuh goda

merajam kenafsuan dalam diri

 

aku melihat berupa-rupa ingin

meletup dari kepala

seperti kembang api yang kau sulut

percikannya berhamburan, lalu

dilenyapkan angin tak berkesudah

 

di manakah aku bisa menemukan

telaga air susu ibu yang sejuk

hingga aku bisa membaca kembali hikmah kehidupan

di antara kematian akal sehat manusia

 

aku kembali menatap awan

apakah aku tak lelah menggantung di langit

turunlah menjadi hujan-hujan

agar mataku makin teduh

tak melihat keasingan yang

memanaskan dada

dan bebatuan terbasahi

rahmat-Mu

 

yala - thailand, 2016

 

 

[이이스 수기아르띠 詩]

 

 

독백

 

자갈밭이 흩어져 있다

시간의 바퀴 안에서 햇볕의 계절이 눈물을 말렸기에

눈물 없는 울음 소리만 감추고 있다

자갈이 깔린 길은 유혹이 많은 길

스스로 욕망에 돌을 던져 처단한다

 

당신이 불을 붙인 불꽃놀이처럼

내 머리는 터져 흩뿌리다가

끝이 없는 바람으로 사라진다

 

어디를 가야만 시원한 모유(母乳)의 연못을 만날 수 있을까

하여  

죽음과 인간의 지혜 사이에서

삶의 의미를 다시 읽을 수 있기를  

 

다시 나는 구름을 바라본다

하늘에 걸려 있게 하는 것이 힘들지 않은가

내리는 비가 되어라

침잠하는 내 눈동자를 위해  

그를 통해

가슴이 뜨거워지는 낯 섬을 보지 않기 위해

그리고 당신의 은혜로

돌이 젖지 않기 위해

 

 

타일랜드 – 얄라(yala), 2016

 

 

SETELAH MUSIM MENGGEROGOTI NASIB

 

meniti rampa dengan pelan

agar tak tercebur ke dalam cerita kelam

yang perniah tersiar di radio dan televise

 

lalu kuinjak kaki pad geladak

yang tersangga senta membujur

tak sekalipun aku ragu

dengan kekokohan hatimu

 

mari berlayar bersama ritme angin

sebelum malam mencekam

aku tak sabar menemui ikan-ikan

di tengah geriap ombak

lalu memeluknya dengan jala

yang telah kukemas dengan doa

 

sebab musim telah menggerogoti nasib

dapur tak lagi menguar amis

hambar telah mengetuk lidah

meski begitu wajahmu

menyejukkan mata

 

kali ini, aku lebih bernyali

menghadapi halimun pekat

mengatasi haluan pemayang

yang mencium punggungmu

 

untuk saja, gelombangmu kini berima irama

seperti kata-kata dalam sajak

aku pun telah belajar membaca nujum

yang bergelayutan di bumantara

 

aku akan kembali membawa anak-anak laut

sebab kepergian adalah kepulangan yang dinanti

 

purwokerto, 2017

 

 

계절이 운명을 갉아먹은 후

 

천천히 배의 난간을 주의 깊게 바라 본다

라디오와 TV에 방송된 몽롱한 이야기로

흔들리지 않기 위해

나는 갑판을 발로 밟는다

당신의 견고한 마음처럼

반듯한 용골   

한번도 나는 의심하지 않는다

 

자, 바람의 리듬과 함께 항해하자

밤이 꽉 붙잡기 전에

소름 끼치는 파도 중간에서

기도로 잘 정돈된

그물을 끌어안고  

나는 고기떼들을 기다리고 있다

 

계절은 운명을 갉아먹었고

부엌은 더 이상 비린내를 풍기지 않는다

당신의 표정이 눈을 아리게 하지만

무미(無味)만이 혀를 노크할 뿐

 

이번만큼은 더 용감 해져야 한다

당신 등에 입맞춤하고 있는

뱃머리 예인망을 조정하면서

진한 안개와 마주한다

 

이제 당신의 파도는 음률을 탄다

마치 시어(詩語)처럼

흔들리는 공중에서

점성(占星)을 읽을 수 있다

 

나는 바다의 자식들과 함께 돌아올 것이다

그것은 가는 것이 기다려지는 귀항이기 때문에

 

 

뿌르오꺼르또, 2017

 

 

PEREMPUAN SUNYI YANG MENYUGUHIKU SECANGKIR AIRMATA

: ny. saridem

 

kukunjungi wajahmu yang lindap di bawah atap jelaga. nguar asap kesepian mengepul dari tungku dadamu.

 

lalu kau menyuguhiku secangkir airmata hangat dan cerita sebagai perempuan. langkah panjang yang telah dilewati, sulur-sulur yang membelit tekad dan itikad, jalan berdebu, kelokan tajam adalah penanda keramat yang tak pernah retak sekalipun.

 

kudekap kau. kurasakan begitu gemetarnya tubuhmu, seperti getar jantungmu teringat nama-nama yang kau sematkan setelah pertama dikumandangkannya azan. meski kesakitan merajam diri.

 

segunung puji terlimpahkan. kakimu akan segera basah. rindu yang telah meluap-luap akan tertampung oleh luasnya ketabahan. kelak gigil tubuhmu ini akan didekap cahaya.

 

purwokerto, desember 2018

 

 

한 잔의 눈물로 나를 대접하는 여인  

: 사리뎀 부인

 

당신의 희미한 얼굴과 그을음이 있는 지붕 밑, 가슴으로부터

피워 오르는 외로움의 연기가 있는 집을 찾는다  

 

당신은 한 잔의 더운 눈물과 이야기로 나를 맞이한다 그리고 지나온 긴 발 걸음,

넝쿨과 의지, 그리고 믿음이 휘감은 먼지 쌓인 길, 날카로운 곡선,

한번도 금이 간 적 없는 신앙의 표시를 보인다

 

당신을 껴안으며 나는 당신이 심장의 박동처럼 그렇게 떨고 있음을 느낀다

당신이 동여맨 이름을 기억하듯 첫번째 아잔이 울리고 난 후 스스로 돌을 던지는 아픔으로

떨고 있다  

 

산처럼 찬양이 넘쳐 흘러 당신의 발을 적실 것이다

그리움은 넘쳐 달려오고 당신의 떨림은 빛을 끌어 안을 것이다

 

* 아잔 (azan) : 이슬람교도들 기도 시간을 알리는 목소리

 

 

뿌르오꺼르또, 2018년 12월

 

 

(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)

 

 

 

[Profil Penyair]

 

 

Iis Sugiarti, kelahiran Kebumen, 08 Februari 1995. Beralamat di desa Argopeni, RT 02/ RW 04, kec. Ayah, kab. Kebumen. Kini tengah menempuh program Pascasarjana di Universitas Prof. K.H Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto. Aktif  di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena An Najah, Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban, sekaligus juga sebagai Pimpinan Redaksi Buletin BENER FKUB Banyumas, Buletin Taman Lestari, inisiator Buletin JISDA (Jiwa Semangat Pemuda) untuk Jamiah Islam Syekh Daud Al Fathoni Yala Thailand (2016). Karyanya telah termaktub di Senandung Cinta Untuk Ibunda (Asrifa Publisher: 2014), Radar Lupus (Asrifa Publisher: 2014), 100 Makna Kasih Sayang Ayah Ibunda (Gerbang Sastra: 2014), Bisikan Kata Teriakan Jiwa (Meta Kata: 2014), Senarai Diksi (Pena House: 2014), Cerita Mei (Goresan Pena: 2014), Pelangi Syair Sang Penyair (Fornusa Indonesia: 2014), Puisi Menolak Korupsi Jilid 5 (Forum Sastra Surakarta: 2015), Memo untuk Wakil Rakyat (Forum Sastra Surakarta: 2015), Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut (Kosa Kata Kita: 2015),  Balada Badut-Badut dan Rumput (Oase Pustaka: 2015), Memo Anti Terorisme (Forum Sastra Surakarta: 2016), Creative Writing (Kaldera:2016), Satelit Post (2015), Koran Madura (2016), Pilar Puisi 3 (SKSP: 2016), Dari Negeri Poci 7: Negeri Awan (Kosa Kata Kita: 2017), Seberkas Cinta (2017), Kidung Patani (2017), Kampus Hijau 3 (SKSP: 2017), Puisi Menolak Korupsi Jilid 6 (Forum Sastra Surakarta: 2017), Negeri Bahari (Dari Negeri Poci 8: Kosa Kata Kita, 2018), A Skyful of Rain (Banjabaru’s Day Literary Festival: 2018), When The Days Were Raining (Banjabaru’s Day Literary Festival: 2019), Palung Tradisi (Perempuan Penyair Indonesia: 2019), dan karya cerpennya termaktub di Mawar yang Tertanam di Pelaminan Air Mata (Oase Pustaka: 2015), dan Isyarat(CV: Landasan Ilmu: 2016), Serta esainya termaktub di “Revitalisasi Sastra Pesantren(An Najah Press: 2016), Mencari Makna dari Celah Pagar Kenabian (www.kabarbangsa.com: 2017), Patern of Religious Education with Inclusive Paradigm (Publikasi Ilmiah: Eropean Union Digital Library – EUDL: 2021). Penulis adalah alumnus program Student Exchange for Practice Teaching IAIN Purwokerto di Jamiah Islam Syekh Daud Al Fathoni  (JISDA) Muang Yala Thailand Selatan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Melayu (PBSM) selama satu semester (2016), dan pernah diundang untuk membaca puisi di Konsulat Republik Indonesia (KRI) Songkhla Thailand (2016). Dapat dihubungi via, Instagram: iiz_oanes99, Email:iissugiarty777@gmail.com.

 

 

 

 

[시인 소개]

 

이이스 수기아르띠 (Iis Sugiarti), 인도네시아 꺼부멘(Kebumen)에서 1995년 2월 8일 출생. 현재 뿌르오꺼르또 사이푸딘 주흐리 국립 이슬람 대학교 (UIN Saizu) 석사 과정 재학. Santri Pondok Pena An Najah 문학회 회원, Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) 회원, Buletin BENER FKUB Banyumas 편집장, Buletin Taman Lestari 편집장, Buletin JISDA (Jiwa Semangat Pemuda)/Jamiah Islam Syekh Daud Al Fathoni Yala Thailand (2016) 임원. 시 작품 Senandung Cinta Untuk Ibunda (어머니를 위한 사랑의 노래)(Asrifa Publisher: 2014), Radar Lupus (루프스 레이더)(Asrifa Publisher: 2014), 100 Makna Kasih Sayang Ayah Ibunda (부모님 사랑의 100가지 의미)(Gerbang Sastra: 2014), Bisikan Kata Teriakan Jiwa (속삭임과 영혼 외침)(Meta Kata: 2014), Senarai Diksi (용어 선택의 목록)(Pena House: 2014), Cerita Mei (5월의 이야기)(Goresan Pena: 2014), Pelangi Syair Sang Penyair (시인의 시 무지개)(Fornusa Indonesia: 2014), Puisi Menolak Korupsi Jilid 5 (부정을 거절한 시. 5편)(Forum Sastra Surakarta: 2015), Memo untuk Wakil Rakyat (국민 대표를 위한 메모)(Forum Sastra Surakarta: 2015), Dari Negeri Poci 6: Negeri Laut (작은 주전자의 나라로부터 6 : 바다 나라)(Kosa Kata Kita: 2015),  Balada Badut-Badut dan Rumput (어릿광대의 발라드와 잡초)(Oase Pustaka: 2015), Memo Anti Terorisme (반 테러의 메모)(Forum Sastra Surakarta: 2016), Creative Writing (Kaldera:2016), Satelit Post (우편 위성)(2015), Koran Madura (마두라 신문)(2016), Pilar Puisi 3 (시 기둥)(SKSP: 2016), Dari Negeri Poci 7: Negeri Awan (작은 주전자의 나라로부터 7: 구름의 나라)(Kosa Kata Kita: 2017), Seberkas Cinta (한 다발의 사랑)(2017), Kidung Patani (2017), Kampus Hijau 3 (푸른 캠퍼스)(SKSP: 2017), Puisi Menolak Korupsi Jilid 6 (부정을 거절한 시 6 )(Forum Sastra Surakarta: 2017), Negeri Bahari (오래된 나라)(Dari Negeri Poci 8: Kosa Kata Kita, 2018), A Skyful of Rain (Banjabaru’s Day Literary Festival: 2018), When The Days Were Raining (Banjabaru’s Day Literary Festival: 2019), Palung Tradisi (전통의 연못)(Perempuan Penyair Indonesia: 2019)과 단편인 Mawar yang Tertanam di Pelaminan Air Mata (눈물의 신혼방에 심어진 장미)(Oase Pustaka: 2015), (암시) Isyarat(CV: Landasan Ilmu: 2016)이 있고, 수필인 “Revitalisasi Sastra Pesantren(회교 기숙사 문학의 활성화)(An Najah Press: 2016), Mencari Makna dari Celah Pagar Kenabian (선지자 여백으로부터 의미 찾기) (www.kabarbangsa.com: 2017), Patern of Religious Education with Inclusive Paradigm (Publikasi Ilmiah: Eropean Union Digital Library – EUDL: 2021). Penulis adalah alumnus program (저술가는 프로그램의 친구이다) Student Exchange for Practice Teaching IAIN Purwokerto/Jamiah Islam Syekh Daud Al Fathoni  (JISDA) Muang Yala Thailand Selatan/Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Melayu (PBSM) 1학기 (2016), 태국 Songkhla 주재 인도네시아 영사관에서 시 낭송 (2016)  

 

다음검색
현재 게시글 추가 기능 열기
  • 북마크
  • 공유하기
  • 신고하기

댓글

댓글 리스트
맨위로

카페 검색

카페 검색어 입력폼