CAFE

32. D. 자와위 임론 (D. Zawawi Imron)

작성자김영수|작성시간22.01.03|조회수359 목록 댓글 0

 

[Sajak D. Zawawi Imron]

 

ANAI

 

Sia-sia, menyalahkan jalan berkelok

Sementara lembah tidak mengeluh

Menampung percik-percik purbakala

Cuma bagaimana menarik nafas

Di tengah daunan yang memaknai sunyi dengan gemuruh

 

Di sini kurindukan kupu-kupu

Untuk terbang ke dalam angan-anganku

Sebelum selembar rumput

Menunjukkan bagian langit yang lembut

 

Kunyanyikan parauku

Dalam dahaga yang paling kemarau

Entah siapa yang menyahut di sana, seakan seorang munsyi

Menyebut sebuah nama

 

Seperti bertahan menjalankan tahun

Hari dan menit dilompati anjing pemburu

Aku terharu, ada yang tak terkejar

Seperti kata-kata yang mengental jadi kelenjar

 

 

[D. 자와위 임론 詩]

 

흰개미

 

굴곡진 길을 헛되게 나무라고 있다

골짜기는 그 어떤 불평도 하지 않는데

오점이 있는 지난 시간을 끌어안으며

숨 쉬며 사는 것이 어떤 것인지를 고민한다

오래 전, 우뢰 같은 조용함이 깃든 무성한 잎 속에서

 

한 줄기 풀이

부드러운 하늘의 한 조각을 가리키기 전에

여기서 나는 나비를 그리워한다

내 생각 속으로 날아 가기 위해

 

치열한 건기의 갈증 속에서

그곳에서 대답하는 이를 모르지만

나는 목 쉰 목소리로 노래 부른다

한 시인이 하나의 이름을 부르듯이

 

마치 시간이 가는 것을 견디는 것처럼

촌음은 사냥개가 뛰어오르듯 지나간다

젖몸살 굳어진 언어들이

나를 쫓아오지 않음을 느끼면서

 

 

HUTAN

 

Tak ada alasan, akar itu tidak berayun

Sedangkan hutan telah menetapkan lebatnya

Di bawah asuhan kelopak nyanyian burung

Ayat-ayat bicara dalam denyut nadi

Bahwa aku tidak sendiri, tidak sendiri

 

Ayat-ayat terus bicara

Rintik hujan membacanya dalam bahasa cuaca

Tiba-tiba aku kehilangan segalanya, hatiku karu

Padahal hutan tak menyimpan penjuru angin

 

Kuikuti langkah semut pelan-pelan

Beringsut memandu ketidakpastian

Air terus menderas tanpa merasa dirinya hujan

Dan aku menyadari basah,

Sehingga semesta daun kudengar lagi

 

Dan kudengar lagi

Kejauhan yang sayup menyimpan embun

Menyimpan bisik-bisik tersunyi rahasia pantun

 

 

그 뿌리가 흔들리지 않는 이유가 없고

숲은 무성해져 있다

새들의 노래,  

맥박 소리 안에 이야기들의 신호  

나는 혼자가 아니다. 혼자가 아니다

 

신호들은 계속 이야기하고

빗방울은 날씨의 언어로 읽는다

갑자기 나는 모든 것을 잃고 마음은 혼란해지는데

숲은 바람의 한 모서리를 보관하지 않는다

 

나는 개미들의 발자취를 천천히 따른다

조금씩 움직이지만 불확실한 안내

물은 비를 느끼지 않은 채 계속 매우 빠르게 흐르고

나는 젖어 가는 것을 느끼며

나뭇잎 세계를 다시 듣는다

 

그리고 나는 다시 듣는다

이슬을 보관한 불분명한 먼 거리

비밀스러운 빤뚠의 쓸쓸함이 깃든 속삭임을  

 

ㅇ 빤뚠(pantun) : 인도네시아 전통 4행 詩  

 

HARUSLAH ADA HELAI-HELAI

 

Kabut inilah yang menyapuku di sini

Sambil menafsirkan senyum ibu yang selalu berdebur

dalam sukmaku

Dan aku serasa menjadi anak-anak kembali

dengan luka yang fitrah

 

Tapi anehnya, di air sawah itu terbayang

senyum Munir senyum Bernazir

yang tak lagi memerlukan tafsir

Karena semua kembali ke awal yang menyimpan akhir

 

Dan itu tersirat pada Ismail

yang karena mengerti asalnya hujan, asalnya zamzam

ia menyerah untuk sebuah pencerahan

Karena hakikat tak perlu tamsil

 

Bayangkan, kabut ini akan terusir

Seandainya daun-daun di bukit itu serentak mengalir

Sebaiknya ada helai-helai yang setia

membisikkan ruh gurindam yang tak berakhir

 

이파리들  

 

이 안개는 여기 나를 쓸어버린다

내 영혼 안에서 울리는 어머니 미소를

읽으며

나는 재능이 떨어진 어린 아이가 다시 된 듯 느낀다

 

그러나 이상하게도 그 논에 가둔 물은

설명이 필요 없는 웃음으로 비친다

모든 것이 마지막을 보관하고 있는 처음으로 돌아와 있기에

더 이상 해석이 필요하지 않아 보인다

 

그리고 그것은 이스마일에게 속해 있는 일

그는 비의 시초와 성수의 원천을 알고 있기에

더 이상 진실이 우화가 필요하지 않는

하나의 깨우침으로 우리에게 주었다

 

상상해 보아라, 이 안개가 언젠가는 물러 날것이고

그 언덕의 나뭇잎들은 한꺼번에 흘러 갈 것이다

충실한 이파리들이 있어

끝없는 영혼의 격언을 속삭이면서

 

ㅇ 이스마일(Ismail) : 이스마엘을 의미

 

 

(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)

 

 

[Profil Penyair]

 

D. Zawawi Imron, lahir di Batang-Batang, Sumenep, Madura, 1946. Puisi puisinya telah dipublikasikan di media lokal, nasional, dan internasional. Buku puisinya (1) Semerbak Mayang (1977), (2) Madura, Akulah Lautmu (1978), (3) Bulan Tertusuk Lalang (1982), (4) Nenekmoyangku Airmata (1985), (5) Celurit Emas (1986), (6) Derap-derap Tasbih (1993), (7) Berlayar di Pamor Badik (1994), (8) Laut-Mu Tak Habis Gelombang (1996), (9) Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996), (10) Madura, Akulah Darahmu (1999), (11) Kujilat Manis Empedu (2003), (12) Cinta Ladang Sajadah (2003), (13) Refrein di Sudut Dam (2003), (14) Kelenjar Laut (2007), dan beberapa lainnya. Buku kumpulan esai sosial keagamaannya Unjuk Rasa kepada Allah (1999), Gumam-gumam dari Dusun (2000). D. Zawawi Imron pernah juara pertama menulis puisi di AN-teve (1995), dan menjadi pembicara Seminar Majelis Bahasa Brunai Indonesia Malaysia (MABBIM) dan Majelis Asia Tenggara (MASTERA) Brunai Darussalam (Maret 2002). Sastrawan-budayawan ini memenangkan Hadiah Mastera 2010 dari Kerajaan Malaysia dan The SEA Write Award 2011 dari Kerajaan Thailand. Dari khalayak pembaca luas, Kiai Haji D. Zawawi Imron  mendapat gelar “Penyair Celurit Emas”, dan tetap tinggal di desa kelahirannya, di Batang-Batang, sebuah desa ujung timur pulau Madura. Pada Minggu, 9 Desember 2018, Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan kepada dua budayawan dan dua sastrawan pada acara Kongres Kebudayaan Indonesia Tahun 2018 di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, satu di antaranya ialah D. Zawawi Imron, atas kontribusinya sebagai penyair dan pendakwah yang terus menyiarkan kebajikan sastra dan religi ke seluruh Indonesia.

 

 

[시인 소개]

 

D. 자와위 임론(D. Zawawi Imron), 1946년 인도네시아 마두라(Madura), 수머넵(Sumenep), 바땅-바땅(Batang-Batang)에서 출생. 시 작품은 국내외에서 다수 출간 됨. 시집으로는 (1) Semerbak Mayang (향기로운 종려꽃) (1977), (2) Madura, Akulah Lautmu (마두라, 나는 당신의 바다)(1978), (3) Bulan Tertusuk Lalang (띠풀에 찔린 달)(1982), (4) Nenekmoyangku Airmata (내 선조들의 눈물)(1985), (5) Celurit Emas (금 낫)(1986), (6) Derap-derap Tasbih (신을 찬미하는 빠른 걸음)(1993), (7) Berlayar di Pamor Badik (빠모르 바딕에서 출항)(1994), (8) Laut-Mu Tak Habis Gelombang (당신의 바다, 끝 없는 물결)(1996), (9) Bantalku Ombak Selimutku Angin (내 베게, 내 이불 그리고 바람)(1996), (10) Madura, Akulah Darahmu (마두라, 나는 당신의 피)(1999), (11) Kujilat Manis Empedu (달디단 담즙을 핥다)(2003), (12) Cinta Ladang Sajadah (양탄자의 사랑)(2003), (13) Refrein di Sudut Dam (댐 모퉁이에서의 후렴)(2003), (14) Kelenjar Laut (바다의 젖가슴)(2007), 등이 있다. 사회, 종교에 대한 수필집으로 Unjuk Rasa kepada Allah (알라에 대한 데모)(1999), Gumam-gumam dari Dusun (마을이 얼버무리는 소리)(2000). AN-teve 시 공모에서 대상을 수상(1995), Brunai-Indonesia-Malaysia(MABBIM) 언어학회 세미나 토론자로 참가. 동남아시아 (MASTERA)언어학회-Brunai Darussalam언어학회 세미나 참가 (2002년 3월). 2010년 MASTERA 문학상 수상. 2011년 SEA 문학상 수상. 현재까지 고향인 마두라 섬을 떠나지 않고 집필중임. 2018년 12월 9일, 인도네시아 공화국 조코 위도도(Joko Widodo) 대통령으로부터 2018년 인도네시아 문화협의회(교육문화부 주관)에서 인도네시아 전역에 문학을 통해 종교 함양을 한 공로를 인정받아 문화상을 받음

 

 

 

다음검색
현재 게시글 추가 기능 열기
  • 북마크
  • 공유하기
  • 신고하기

댓글

댓글 리스트
맨위로

카페 검색

카페 검색어 입력폼