[Sajak Nizar Machyuzaar]
(Antologi Puisi Di Puncak Gunung Nun)
FRAGMEN BUMI YANG LAYAK HUNI
Tak seperti Planet Lainnya
Bumilah Satu-satunya Planet Layak Huni
Kemudian aku memuisi:
Kelahiranku, air mata pertama tumpah
Seprei, kasur, bantal, dan bale paraji
tempatnya.
Juga seperangkat mitos begitu bahagia menyambut
seperti kelahiran Indonesia
Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa
Selembar samping dikadokan buat paraji
Seutas tali ari-ari ditanam di depan halaman rumah
Sepasang telinga menerima basuhan azan dan iqamat
Semua, atas berkat rahmat Tuhan Yang Mahakuasa
Konon, syarat keselamatanku menjalani hidup kemudian
Ya, ibu-bapak dan keluarga besar merelakanku lahir
menjadi penduduk bumi
Planet yang layak huni
Kemudian aku meneriak:
Kelahiranku, air mata pertama tumpah
Cahaya lampu ruang, bumi yang layak huni,
ibu-bapak dan keluarga besar
Juga paraji dengan sentuhan kasih sayang tangannya
Seperti air mataku tumpah karena respons dari
planet gelap
Mereka semua menumpahkan air mata
“Anakku anak pertama, kau terlahir laki-laki.
Sini Bapak gendong! Bapak timang-timang.
Kelak besar, kau penerus bapakmu”, gumam bapak.
Sedang ibu tersenyum bahagia
Aku bayangkan perasaanku saat itu
Saat meneriak:
“Salam keselamatan, salam keselamatan, salam keselamatan.
Aku telah bersaksi sebagai makhluk yang berbahagia bahwa
seorang ibu dengan rahman-rahim-Nya, telah melahirkanku.
Salam keselamatan, salam keselamatan, salam keselamatan.”
Begitulah kurang lebihnya:
Aku memuisi bersama malaikat-malaikat pembawa sejuk
bersama jin-setan yang renyah tawa
Dan teriakanku itu
duh, betapa setia dan membekas
Aku, makhluk yang berbahagia
- Tak sempat interupsi, mengapa dulu di planet gelap itu
menyetubuhi segumpal darah. Mungkin semacam kesemestian
kehendak-Nya -
resmi menjadi penduduk bumi
Planet yang layak huni
[니자르 마흐유자아르 詩]
(Nun 산 정상에서 쓰는 시)
살기 좋은 지구에 대한 단편
비슷하게 생긴 다른 별은 없다
이 지구야 말로 살기 좋은 오직 하나의 별
나는 그것을 시로 쓴다
내 출생에 대해, 떨어진 첫번째 눈물방울에 대해
담요, 매트리스, 배게, 그리고 산파가 갖고 있던 아기 이불,
그리고 인도네시아를 탄생시킨 신화에 대해
전지전능한 알라의 은총과 함께 행복하게 시로 담는다
한 장의 까인을 산파에게 선물을 하고
집 앞 마당에 태줄을 묻으며
두 귀로는 아잔과 이콰맛을 듣는다
이 모든 것은 전지전능한 신의 은총인 것을
아마, 내 평온함은 그렇게 삶으로 이어질 것이다
아, 어머니, 아버지 그리고 친척들은 나의 출생을
즐거워했다 이 살기 좋은 별의 주민이 된 것을
그리고 나는 외친다
내 출생, 떨어진 첫번째 눈물
방 전등의 불빛, 살기 좋은 지구
어머니, 아버지 그리고 친척들
그리고 애정 어리게 나를 받은 산파,
마치 내 눈물, 어두운 별에서 온 응답
그들 모두는 눈물을 흘리고 있었다
“나의 첫 혈육, 아, 너는 남자 아이로 태어났구나.
여기 애비가 너를 안는다! 애비가 자식을 어르고 있다.
나중에 커서, 너는 내 후계자가 될 것이다”, 그렇게 아버지가 말씀하셨다
그 옆에 어머니는 행복하게 미소를 지었다
나는 그때를 생각해 보았다
“평온한 삶, 무사한 삶, 그리고 안전한 삶을 외친다.
행복한 피조물임을 나는 확인했다
자비로운 한 어머니가 나를 낳으셨다.”
그렇다 그 이상도 그 이하도 아니다:
마음 서늘함을 가져오는 천사들과 함께 나는 시를 쓴다
악마들은 불안하게 웃고 있다
그리고 내 외침
아, 긴 자국을 남긴다
나는 행복한 피조물
- 방해받지 않으며, 그 어두운 별은 오래 전, 한 방울의 피를 받았다
그것은 아마 신의 바램 대로 하나의 필연,
이 살기 좋은 별에 한 명의 정식 주민의 되기 위해
ㅇ 눈(Nun) 산 : 상상 속의 산
ㅇ 까인(kain) : 인도네시아 여성들의 전통 하의(下衣). 한 장의 천으로 되어 있음
ㅇ 아잔(azan) : 이슬람교도들의 기도 시간을 알리는 소리
ㅇ 이콰맛(iqamat) : 아기 출생 시, 귀에다 들려 주는 기도 주문
The Oldiest Songs
Aku membaca pagi
Malam penempuhanku
seperti doa purba yang mengabu.
Kurelakan hati menjelajahi segala
kemungkinan
Menerima teriakan dan keberadaan
sebagai khotbah diri
Engkau pun berlari
Mencari Timur menemu Amus
Timur tempat sujud purna
Memaknai pertemuan sebagai
awal dan akhir
Engkau tahu
Betapa aku
Betapa rindu di sini
Dosa terakhir yang sisa
Sedang waktu memutar jalanku
berpusing
O nafs ini
Tiupan kekal
Sebuah nama dan upacara
keselamatan
Cincin melingkar
Kawin massal musim penghujan
Aku bertemu kembali
Tanah dengan bangsa
bangsa-bangsa
Kutanam-tanam cinta
Kau anyam-anyam duka
Kukerah-kerah humusan
Kau gelar-gelar cemaran
Aku tak ingin kitab sejarah cintamu
Bau amis anyir kaki lalat-lalat
Aku ingin seyum kulum manismu
yang legendaris
Yang menempel pada sanubari bangsa
Yang meremiks hati penyair
Berdangdut dengan artis-artisnya
yang ratapan
Engkau pun sujud purna purba
Mewirid batu-batu yang pernah
Kau lemparkan
Sedang radio bututmu mengalun
Membayang sepasang mata bola
Yang mulai rabun melihat Timur
가장 오래된 노래들
나는 아침을 읽는다
밤은 내 여정
마치 재가 되어 버린 오래 전 기도처럼
나는 즐거이 마음을 모아 하나의 가능성으로
외침과 존재를 받아 드린다
마치 스스로에게 하는 강론처럼
당신은 달리고 있다
동쪽을 향해, 아무스를 만나기 위해
동녘은 무슬림이 절하는 장소
처음과 끝이 같이 만난다는 의미
당신은 알고 있다
여기서 내가 얼마가 그리워하는지
남아 있는 마지막 죄업
시간은 내 앞 길을 빙빙 돌리며
어지럽게 한다
신의 입김은
지속적인 것
하나의 평안을 위한 기도
둥근 반지
우기철에 열린 합동 결혼식
그곳에서 나는 다시 만났다
민족과 조국을
나는 사랑을 심고
당신은 슬픔을 땋는다
나는 하나의 유기체
당신은 더럽혀진 그것을 펼친다
나는 당신 사랑의 역사 책이 되고 싶지 않다
파리 떼 다리의 비린 냄새
나는 당신의 달콤한 미소를 원한다
신화 같이 민족의 심장에 심을 수 있는
비탄에 빠진 예술가들과 함께 노래를 부르는
시인의 마음에 담을 수 있는 그것을
당신은 오래전 예배를 하고
당신이 언젠가 던진
돌 조각들이 발음을 하고 있다
당신이 만든 라디오는 침묵을 하고 있고
두개의 눈동자가 희미하게
동녘을 보기 시작한다
ㅇ 아무스(Amus) : 문학작품에 종종 등장하는 남자 주인공 이름
Membaca Surat Cinta /
Yang Engkau Berikan /
Ingat Kisah Cinta /
Siti Nurbaya
The oldiest song
Ninsy menunggu
Abab-abab sejengkal
tulang rusuk
Abad-abad stagnan
Abad-abad kegelapan
The oldiest song
Amus menekur
Timur yang jauh
Timur yang tak ditemu
Timur yang purba
Ninsyku sayang
Jika kauelus daun-daun
Kau rasalah saksama
Menembang napas kasmaran
Namun rambutmu tak juga
memutih
Tak perlu seperti itu
Hingga musim gugur tiba
Rahasia lain ketuaan
Kau tetap berteduh di bawah
pohonnya.
Pertemuan
Jengah yang lara:
Yang dinanti yang dinanti
Indukku induk kalsium
Laluku patah tercerabut
Aku kesemestian itu
Rindu cinta membebaskan
Rindu cinta mendewasakan
Gerangankahkau
Tak ku temu batas Timur
Duh, pohon ini janabat
Daun gugur bukan isyarat
Sebab kau tak niat surat
Yang dinanti yang dinanti
Ninsyku menembang
Seperti berada di planet gelap
menjadi janin
Kemudian kelahiran
Menjadi bayi
Menjadi kau sendiri
Menjadi yang beranak-pinak
Ninsyku sayang
Tak seperti planet gelap
Bumilah satu-satunya planet
layak huni
Seperti api bumi berinti
Seperti rindumu itu
Seperti tanah bumi berbadan
Seperti kesabaran dan
kesuburanmu itu
Seperti hijau pohonan
Seperti biru langit dan lautan
Dan tentu senyummu
kala fajar
Fiksi-fiksi tentang anak cucu
Ninsyku menangis
Engkau cengungukan
Engkau kesemestian itu
Turunan dan kelokan
Basah di akaran
Basah di dalaman dan gelap
Basah di hati-hati petani
Membasah di rendahan dan
rekahan
Tak seperti planet lainnya
Bumilah satu-satunya planet
bijak keluhan
Angin berhembus seperti siulan
Amus
Gapai-menggapai rambutmu
Ninsyku berlari
Berlari menemu batas Timur
Berlari sampai merasa tak perlu
berlari
Berlari menyusuri air sungai
Berkelok meninggalkan rendahan
Tengadah menginjakkan rekahan
Tembang-tembang kala fajar
Tembang-tembang ajaran malaikat
penjaga Gunung Nun:
Ia yang berjaya
Induk semangku
Ia yang bersahabat maut
Siulan burung Hud-hud
Ia yang tepercaya
Yang suci
Dari lembah Gunung Nun
aku berlari
Segala terlewati kecuali kala
Serat semburat fajar seperti
memecah Gunung Nun
Gunung kembaran satu lava
Tempat bayi-bayi menyusu
Sawah-sawah dibajak
Syair-syair bersanjak sayu
Segalanya diberi jarak
Duh, kepanaanku
Lihatlah susu-susuku mengembang
Tembangku tembang kepagian
Tanpa rupa bayang aku taksiap
berias
Apalagi bertemu dengan mu
Duh Gusti, rusuhnya hatiku
Ninsyku rusuh
Puncak Gunung Nun dituju
Ninsyku Ninsyku
Engkau kusayang-sayang
당신이 전해준 사랑의 편지를 읽는다/
씨띠 누르바야 사랑의 이야기를 기억하며/
가장 오래된 노래
닌시는 기다리고
늑골을 한 뼘으로 재 본다
수세기 정체되어 있다
수세기 어두움이 있다
가장 오래된 노래
아무스는 머리를 숙여 절하고
먼 동녘
만날 수 없는 동녘
오래된 동녘
나의 연인 닌시
만약 당신이 나뭇잎을 쓰다듬으면
완벽함을 느낄 것이다
사랑에 빠진 호흡으로 시를 암송한다
당신의 머리 결은 하얗게 변하지 않았지만
그러나 그럴 필요까지는 없다
가을이 올 때까지
다른 비밀들은 늙어 가고
당신은 여전히 그 나무 밑에서 조용히 앉아 있을 것이다
만남
슬픈 수줍음
기다리고 기다린
나의 본질 칼시움의 본질
그래서 나는 부러져 고립되었다
나는 그 필연
사랑의 그리움을 해방시키고
사랑의 그리움은 성숙하게 만든다
도대체 당신
나는 동녘의 경계를 만날 수 없다
아, 이 나무는 스스로 몸을 씻는다
지는 잎은 암시가 아니다
기다리고 기다리는 편지를
당신은 보내기를 원하지 않는다
나의 닌시는 시를 암송한다
어두운 별이 있는 것처럼
태아가 된 것처럼
그런 다음 태어나
아기가 된 것처럼
당신 자신이 된다
자식과 후손을 둔 사람이 되어 간다
내 사랑 닌시
어두운 별이 아니라
이 지구야 말로 살기 좋은 오직 하나의 별이 아닌가
마치 신음하는 이 별의 불덩어리처럼
마치 당신의 그리움처럼
몸을 갖고 있는 대지처럼
그 비옥함과 인내심처럼
나무들의 녹색처럼
하늘과 바다의 푸르름처럼
그리고 석양녘 당신의 미소와 같이
아이와 손자에 대한 이야기처럼
나의 닌시는 울고 있다
당신은 슬피 울고 있다
당신의 그 필연은
유전될 것이다
뿌리를 적시고
안과 어두움을 적시고
농부의 마음들을 적시고
아래와 흩어짐을 적시고
다른 별과 같지 않게
이 지구야 말로 현명하게 울부짖음을 표할 수 있는
유일한 별이 아닌가
바람은 마치 아무스의 휘파람처럼
불어오고
손을 뻗어 당신의 머리 결을 만지고 있다
나의 닌시는 달려 나가고
달려가 동녘의 경계를 만나고
달리고 달려 더 이상 달릴 필요를 느끼지 않을 때까지
강물을 따라 달리고
아래를 떠나 보내고
바라보면서 틈을 밟고
아침 녘 노래를 부른다
눈(Nun) 산을 지키는 천사들의 가르침을
노래하면서
위대한 그는
나의 안주인
그는 죽음과도 친하며
새들의 지저귐
믿음이 가는 그는
신성하다
눈(Nun) 산의 계곡으로부터
나는 달린다
시간만 제외하고는 모든 것이 지나간다
마치 아침 녘처럼 천에서 빛이 나,
눈(Nun) 산을 둘로 가른다
쌍둥이 산은 용암이 하나다
아기들에게 젖을 먹이는 장소
쟁기질하는 논들
슬픈 시들
모든 것은 거리가 있다
아, 나의 놀라움
보아라 나의 젖가슴이 부풀어 오르는 것을
나의 아침의 노래를
그림자의 형태가 갖추지 못해 나는 준비되어 있지 않다
몸 단장
더구나 당신을 만나는 것이 준비되어 있지 않다
아, 창조주시여, 내 마음은 불안하다
불안한 나의 닌시
그가 가리키는 눈(Nun) 산 정상
나의 닌시여, 나의 닌시여
당신은 나의 사랑
ㅇ 씨띠 누르바야 (Siti Nurbaya) : 인도네시아 소설 제목. 20세기 초 인도네시아가 네덜란드 식민 통치 시기를 배경으로 씨띠 누르바야라는 여 주인공의 사랑 이야기가 주제임
ㅇ 닌시 (Ninsy) : 문학 작품의 여 주인공 이름
ㅇ 아무스 (Amus) 문학 작품의 남 주인공 이름
ㅇ 눈 (Nun) 산 : 상상 속의 산 이름 _
(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
[Profil Penyair]
Nizar Machyuzaar, penyair, esais, dan pembelajar tekstologi dan stilistika. Aktif di organisasi Mata Pelajar Indonesia, Sanggar Sastra Tasik, Teater Ambang Wuruk, Gelanggang Sasindo Unpad. Karya tulis dimuat di Laman Artikel Badan Bahasa Kemdikbud, Koran Tempo, Pikiran Rakyat, Bandung Pos, Kabar Priangan, dan beberapa portal berita digital. Karya: Buku puisi bersama Doa Kecil (1999), buku puisi tunggal Di Puncak Gunung Nun (2001), dan buku Kumpulan Puisi Bersama Muktamar Penyair Jawa Barat (2003). Terbaru, esai ulasan puisi dimuat di artikel laman Badan Bahasa Kembikbud.go.id berjudul (e)M-(e)L Acep:
[시인 소개]
니자르 마흐유자아르(Nizar Machyuzaar), 시인, 수필가, 문장 조직형태학, 문체론 전문가. 따식(Tasik) 문학회 결성, 암방 우룩(Ambang Wuruk) 극단 결성, Unpada 대학교 문학 단체 결성. 작품이 교육문화부 산하 언어학회지, Tempo, Pikiran Rakyat, Bandung Pos, Kabar Priangan, 그리고 몇몇 디지털 매체에 게재. 공동 시집으로 Doa Kecil (작은 기도)(1999), 단독 시집으로 Di Puncak Gunung Nun (눈(Nun) 산 정상에서)(2001), 공동 시집으로 Muktamar Penyair Jawa Barat (서부 자바 시인 시선집)(2003). 최근에 시평이 교육문화부 산하 언어학회지에 게재됨