
[Sajak Nanang Suryadi]
UNTUKMU PARANGGI
Kuda merah
Kuda putih
Berlari menuju
Padang ilalang terbuka
Jalan langit terbuka
Bersama derap kaki kuda
Kuda merah
Kuda putih
Berlari bersama
Alangkah malang
Alangkah sayang
Siapa menanggung rindu dan kenang
Kuda merah
Kuda putih
Di padang sabana
Berapa cinta kau pinta
Berapa rindu kau terima
Jalan puisi menanda
Jalan sunyi terbuka
Cakrawala senja
Menanda waktu telah tiba
Kuda merah
Kuda putih
Melesat ke langit terbuka
Malang, 8 April 2021
[나낭 수르야디 詩]
빠랑기, 당신을 위해서
붉은 말
하얀 말
달려 가고 있다
넓게 펼쳐진 갈대밭을 향하여
환하게 열린 하늘 길로 향하여
빠른 내 달리고 있다
붉은 말
하얀 말
같이 달려 가고 있다
불행한 질주
측은한 내 달림
그리움과 추억을 누가 짊어지는가
작은 벌판의
붉은 말
하얀 말
당신이 바라는 사랑은 얼마인가
당신이 받은 그리움은 얼마인가
시의 길이 열리고 있다
열린 조용한 길
석양의 지평선
시간이 되었음을 의미한다
붉은 말
하얀 말
열려 있는 하늘로 달려 간다
ㅇ 빠랑기(Paranggi) : 인도네시아 발리(Bali) 출신 유명 시인. 정식 이름은 움부 란두 빠랑기(Umbu Landu Paranggi) 임
2021년 4월 8일 말랑/Malang, 8 April 2021
ORANG TAK BERNEGERI
dimanakah negerimu?
dia hanya menggelengkan kepala
dan menggumam demikian
panjang
Dia menandai peta dengan api
Membakar batas batas negeri
membakar batas batas mimpi
membakar segala yang mungkin
terjadi
Di sini aku dilahirkan, ujarnya
dalam gumam yang sukar
dipahami telinga
Kuterjemah gerak bibir dan mata:
rakhine, rakhine...
Mungkin dalam kepalanya dia
berkata kata:
Tuhan mencipta bumi untuk
manusia seluruhnya
namun manusia membuat batas
batas negara
Di matanya kau tahu? Airmata dan
debu menyatu
Serupa lukisan kesedihan yang tak
pernah usai
"Sebutlah aku kanak kanak
bengal. Seperti berulang ulang
mereka ucapkan sambil tertawa
membakar masa lalu kami."
Matanya. Debu.
Gumamnya adalah arak arakan
masa lalu penuh aduh
Anak bengal anak bengal,
gumamnya
Dimanakah negerimu? Tanyaku
lagi
Kepalanya menggeleng
Aku merasakan dia berdiam di
hatiku
Di dalam hati
Dia berdiam
Hati yang selalu menangis dalam
diam
Negeri dimana dia terus bertahan
Malang, 6 September 2017
나라가 없는 사람
당신의 나라는 어디인가?
그는 단지 머리를 흔들 뿐
그리고는 그렇게 길게 얼버무릴 뿐
그는 불을 지펴 지도를 가리킨다
국가 간 경계가 불 탄다
꿈의 경계들을 태우고
일어날 모든 가능성을 태운다
이곳에서 나는 태어났고고
그렇게 중얼거리는 소리,
귀로 이해하기 어렵다
나는 입술의 움직임과 눈의 움직임으로 의미를 찾는다…
라카인, 라카인
그의 머리 속에서 중얼거린다
신은 모든 인간을 위해 대지를 만들었지만
인간은 그 땅 위에 나라의 경계를 정했다
그 눈에서 눈물과
먼지가 하나 되는 것을 당신은 아는지
마치 끝나지 않는
슬픈 그림처럼
"나는 고집쟁이 아이라고 말하고 싶다
우리들의 지난 과거를 불 태우며"
그들이 웃으며 반복해서 말하고 있지만”
그 눈. 그리고 먼지
중얼거림은 고통이 가득한 지난 세월의
행렬
고집스러운 아이, 고집쟁이 아이
그리고 중얼거림
당신의 나라는 어디 있느냐고
나는 다시 묻는다
그의 머리를 그저 끄덕일 뿐
나는 그가 내 마음 속에
조용히 있음을 느낀다
마음 안에서
그는 조용히
침묵 속에서 언제나 우는 마음으로
그가 계속 지키려는 나라는 어디에 있는 가
ㅇ 라카인 (Rakhine) : 미얀마 서해안에 있는 주(州)
말랑(Malang), 2017년 9월 6일
NOBEL
Aku buat dinamit untuk
menghancurkan batu batu yang
teramat keras agar kau dapat
temukan kekayaan alam
Aku buat dinamit agar kau tak
bersusah payah memalu batu
demi batu membuat jalan raya
membuat jalan kereta
Tapi aku tahu ledakan demi
ledakan dapat membunuh di
tanganmu yang berlumur napsu
kuasa
Aku wariskan kepadamu
Kesedihan dan penyesalanku
Atas namaku
Kau tahu
노벨
나는 매우 단단한 돌을 깨뜨리기 위해
다이너마이트를 발명했지
당신이 자연에서 자원을 만날 수 있게
나는 마차가 다니는 길을 닦기 위해,
큰 길을 만들기 위해
당신이 어려움 없이 돌을 깔 수 있게
다이너마이트를 발명했지
그러나 나는 당신 손에서
하나씩 폭발하며 사람을 죽일 수 있음을 알고 있지
얼룩진 극한의 욕구를 채우기 위해
나는 당신에게 슬픔과 후회를
유산으로 남긴다
나의 이름으로
네가 알고 있듯이
(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
[Profil Penyair]
Nanang Suryadi, lahir di Pulomerak, Serang pada 8 Juli 1973. Buku puisinya: Sketsa (HP3N, 1993), Sajak Di Usia Dua Satu (1994), dan Orang Sendiri Membaca Diri (SIF, 1997), Silhuet Panorama dan Negeri Yang Menangis (MSI,1999) Telah Dialamatkan Padamu (Dewata Publishing, 2002), Cinta, Rindu dan Orang-orang Yang Menyimpan Api dalam Kepalanya (UB Press, 2010), BIAR! (Indie Book Corner, 2011), Yang Merindu Yang Mencinta (Nulisbuku, 2012), Derai Hujan Tak Lerai (Nulisbuku, 2012), Kenangan Yang Memburu (Nulisbuku, 2012), Penyair Midas (Hastasurya, 2013).
[시인 소개]
나낭 수르야디(Nanang Suryadi), 인도네시아 스랑(Serang), 뿔로메락(Pulomerak)에서 1973년 7월 8일 출생. 시집으로는 Sketsa(스케치)(HP3N, 1993), Sajak Di Usia Dua Satu(21세의 시) (1994), Orang Sendiri Membaca Diri(혼자 자기를 읽다)(SIF, 1997), Silhuet Panorama dan Negeri Yang Menangis(파노라마의 실루엣과 통곡하는 나라)(MSI,1999) Telah Dialamatkan Padamu(너에게 이미 붙여졌다)(Dewata Publishing, 2002), Cinta, Rindu dan Orang-orang Yang Menyimpan Api dalam Kepalanya(사랑, 그리움 그리고 그의 머리 속에 불을 보관하고 있는 사람들)(UB Press, 2010), BIAR!(내버려 두어라!)(Indie Book Corner, 2011), Yang Merindu Yang Mencinta(그리운 것과 사랑하는 것)(Nulisbuku, 2012), Derai Hujan Tak Lerai(처지지 않는 빗줄기)(Nulisbuku, 2012), Kenangan Yang Memburu(회상을 따라)(Nulisbuku, 2012), Penyair Midas(마이더스의 시인)(Hastasurya, 2013).