[Sajak Budhi Setyawan]
Di Taman Kata
hanya sekelumit hamparan
yang kerap dikunjungi orang orang kurang kerjaan
tetapi sarat harapan, mereka menyebutnya taman
ada bangku bangku kelu seperti menunggu
khayalan dari igauan musim yang mungkin
telah berkarat diempas basah ingin
gugusan cerita atau deret peristiwa berlepasan
menjadi aksara yang kebingungan dengan nasibnya
saat waktu telanjur abai dan cuaca telah sansai
adakah masa depan di sini? tanya seorang pengunjung
pada pengunjung lainnya
yang kemudian mengatakan
apakah kata kata mesti selalu dalam tekanan
diberati berbagai alamat dan pesan
bahkan ramalan ramalan yang tak jauh beda
dengan busa busa bualan
lalu tak ada lagi percakapan
sesenyap hunjaman pada serangga
terinjak kaki pejalan yang tak melihatnya
tetapi tersisa pertanyaan
mengerjap di ambang tafsiran
pada sebuah kalimat yang tertegun
sepertinya ada variasi frasa menyala
menjauh dari pandangan lalu membiarkan
sekitar jadi temaram dan pura pura nyaman
pada akhirnya tetap saja seperti teka teki
dan tak semua yang tampak akan kuasa mewakili
bait bait pun merilis permintaan dengan sedikit genit bercanda
semoga esok masih ada yang membaca kita
Bekasi, 2021
[부디 세뜨야완 詩]
언어의 정원에서
아주 조금 펼쳐져
일거리가 없는 사람들이 자주 방문하는
그러나 희망이 꽉 찬 그곳을 그들은 공원이라 부른다
계절의 잠꼬대 환상을 기다리는
이미 녹슬어 차갑게 젖은
말 못하는 벤치들이 있는 곳
이야기의 뭉치 아니면 일련의 사건들이
자유롭게 글자가 된다 그의 운명과 함께 혼란스럽게
주의하지 않는 시간이 지나칠 때 날씨는 매우 슬펐다
이곳에 미래는 있는 것인가?
어느 방문객이 다른 방문객에게 묻는다
그리고
모든 언어는 항상 강조를 해야 하는지
여러 주소와 메시지에 의미를 부여하여야 하는지
허풍의 거품과 크게 빗나가지 않는 예상
더 이상 대화는 없다
그것을 보지 못한 사람들의 발에 조용히 밟히는
벌레들
해석의 문 앞에서 눈을 찡긋하지만
질문은 여전히 남는다
망연자실하는 하나의 문장
마치 다양한 변화 속, 불꽃 같은 관용구
시선으로부터 멀리 떨어져 그대로 내버려 둔다
어두워진다
결국 수수께끼 같은 것
시의 대구도, 교태 부리는 변덕도
그리고 모든 것이 그 의미를 나타내지 못한다
내일도 여전히 우리들이 읽을 것이 있기를 바라면서
버까시(Bekasi), 2021년
Dongeng Malam Minggu
sebuah malam kerap menyergap
pada ingatan keremajaan
yang lugu dan gagap
bergerak bukan karena dendam
ia hanya meneruskan geliang
yang melumangkan tubuhnya
sebagai sosok pemalu
sebenarnya rada ragu untuk
kisahkan bagaimana ia ada
ia tercipta saat aku lirik dan kekasih
yang disebutnya dalam satu puisi asyik bercinta
lupa pada tatapan kata kata di sebelahnya
saat penyair tertidur pulas di sebuah bait
yang agak tersembunyi diliput majas
dan larik yang lumayan rumit
hingga ia yang bernama malam minggu
ke mana mana membawa bekal wangi cium
dan pelukan berdentum
suatu kali ia akan datang mengetuk khayalmu
dengan sepenuh deru
atau bahkan separuh haru
Bekasi, 2021
일요일 밤의 동화
갑자기 하나의 밤이 기습한다
단순하고 말 더듬인
사춘기 기억으로
앙갚음이 아닌 움직임으로
그는 계속 더러워진 몸을
뒤튼다
부끄러움을 타는 성격으로
사실 약간 주저하면서
그는 이야기를 어떻게 할 것인지 주저한다
내가 훔쳐보는 사이 그는
연인을 위한 사랑의 시를 만들었다
그 옆 언어들을 자세히 보는 것을 잊었지만
시인이 곤히 잠들 때 한 줄의 시에서
숨어 있는 조금은 어려운 비유로
줄을 만든다
그래서 일요일 밤이라고 그가 이름 붙인
입맞춤의 향기를 가져온다
가슴 뛰는 포옹
한번은 그는 당신의 환상을 노크하기 위해 온다
거세게
아니면 격정으로
버까시(Bekasi), 2021
Menjemur Kasur
setelah wisata air menjelang pagi
semacam salam untuk membangunkan nasib hari
gegaslah, karena kau harus terus bergerak
pada runcing jarum jam dinding
meski matahari masih lama sembunyi
sehampar lentur yang merekam
jejak punggung dan risau dada
mengerjap ke curam mimpi
berganti pertarungan dan kepasrahan
malam malam yang nanar
kelindan antara gelegak binal dan nisbi yang banal
lalu redup seperti kamar dengan lampu kecil
warna biru
meski tak sampai pada ambang haru
kerlip fantasi yang tak sempat menjadi kembang api
musim hujan kirimkan genangan
pada busa persegi yang sediakan tubuhnya
jadi alas untuk mendengkur
atau perahu untuk berlayar ke imaji berdebur
melupakan perangai cuaca
meski akhirnya basah juga
oleh repih getun dan masygul menahun
dari bermacam racau dan residu nyanyian
yang memberat di ujung kata
dan terlampau dingin untuk diucapkan
barangkali semacam kelakar
awal tahun yang menanti kering ruang
dari gelitik tetes keinginan
sementara suara suara kemarin masih mengiang
seperti haus yang belum ditebus
dengan tegukan hangat minuman
juga sekelumit pelukan
Bekasi, 2020
요를 말리면서
아침 나절 물의 여행이 끝난 후
하루의 운명을 깨우는 인사를
재빨리 보낸다. 왜냐면 당신은 계속 움직여야 하니까
벽시계 날카로운 바늘처럼
태양이 오랫동안 숨어 있더라도
펼쳐지는 굴절된 녹음 소리
허리의 흔적 그리고 가슴의 불안
가파른 꿈으로 눈을 깜박인다
충돌로 바뀌며 굴복하는 혼돈의 밤들
성가시게 부글부글 끓는 실타래와 상대적으로 평범함 간의 사이
마친 촛불이 켜진 방처럼 흐린 푸른색
감정의 문까지 도달하지 못해도
불꽃이 되지 못한 판타지의 광채
우기는 물웅덩이를 보낸다
각이 있는 거품에 몸통을 준비하고
아니면 웅성거리는 이미지로 항해하는 배
결국 다시 젖는다 하더라도
날씨의 성격을 잊는다
부서지기 쉬운 실망 그리고 오래된 슬픔
헛소리로부터 남겨진 노래의 찌꺼기
말의 끝을 무겁게 하는
차가운 냉기
아마 농담 같이
밤의 건조를 기다리는 새해 벽두처럼
자극적인 추위의 물방울들
어제의 목소리가 아직 윙윙거리고 있다
마치 해갈하지 못한 목마름 같이
뜨거운 물 한 모금
어두운 포옹
버까시(Bekasi), 2020
(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
[Profil Penyair]
Budhi Setyawan, atau Buset, lahir di Purworejo 9 Agustus1969. Buku puisi terbarunya Mazhab Sunyi (2019). Buku puisi sebelumnya Kepak Sayap Jiwa (2006), Penyadaran (2006), Sukma Silam (2007), dan Sajak Sajak Sunyi (2017). Buset mengelola komunitas Forum Sastra Bekasi (FSB) dan Kelas Puisi Bekasi (KPB). Dia tergabung dalam Komunitas Sastra Kemenkeu (KSK) dan Komunitas Sastra Setanggi. Blog https://budhisetyawan.wordpress.com.. Facebook: Budhi Setyawan. Instagram: @busetpurworejo. Budhi Setyawan bekerja sebagai dosen di kampus PKN STAN Tangerang Selatan. Saat ini dia tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
[시인 소개]
부디 세뜨야완(Budhi Setyawan) 일명 부셋(Buset), 인도네시아 뿌르오레조(Purworejo)에서 1969년 8월 9일 출생. 시집으로는 Mazhab Sunyi(조용한 복음)(2019), Kepak Sayap Jiwa(정신의 날개를 달다)(2006), Penyadaran(소생하다)(2006), Sukma Silam(어두운 영혼)(2007), dan Sajak Sajak Sunyi(조용한 시들)(2017). 버까시(Bekasi) 문단(FSB)과 버까시 시 강좌(KPB)를 이끌고 있음.끄멘까우(KSK)문단과 스땅기(Setanggi) 문단 소속.현재 인도네시아 서부 자바 버까시에 거주.