CAFE

50. 아흐마둔 요시 헤르판다 (Ahmadun Yosi Herfanda)

작성자김영수|작성시간22.03.12|조회수108 목록 댓글 0

[Sajak Ahmadun Yosi Herfanda]

 

PERJUMPAAN RINDU  

 

Tiap berlayar selalu kuingat saat berlabuh

Sebab Cintaku padamu tak pernah angkat sauh

Dengan layar perahu kurentang Rindu

Namun angin membawaku semakin jauh

Walau gemuruh ombak mengaduh

Minta dermaga kembali mendekapmu

 

Adakah ombak yang tak rindu pantai

Adakah pantai yang tak rindu ombak

Adakah dermaga yang tak rindu perahu

Adakah perahu yang tak rindu dermaga

Ombak telah membuktikan kesetiaan pada pantai

Padanya ia selalu melabuhkan kecupan

Tiap detik tak lepas dari kasih sayangnya

 

Setiap berlayar selalu kucatat

Waktu kembali berlabuh padamu

Tunggulah. Rinduku takkan lupa

Hangat pelukanmu

 

Tanjungpasir, 2021

 

 

[아흐마둔 요시 헤르판다 詩]

 

 

그리움 속의 재회

 

 

배를 타고 나갈 때마다 나는 항상 항구에 도착할 때를 기억한다

왜냐면 내 사랑은 나에게 닻을 들어 올리지 않았기에

돛단배를 타고 나는 그리움에 손을 내민다

바람은 나를 점점 더 멀리 가게 하고

파도는 우뢰 같이 소리를 내지만  

나는 다시 껴안을 부두가 필요하다

 

해안을 그리워하지 않는 파도가 있을까

파도를 그리워하지 않는 해안이 있을까

돛단배를 그리워하지 않는 항구가 있을까

항구를 그리워하지 않는 돛단배가 있을까

파도가 해안에 순종함을 증명했듯

한 순간이라도 연인으로부터 떨어지지 않은 그는

항상 입맞춤에 닻을 내린다

 

매번 항해할 때마다 나는 기록을 한다

당신에게 다시 돌아올 시간을

기다려라 내 연인이여 잊지 않는다

당신의 따스한 포옹을

 

딴중빠시르 (Tanjungpasir), 2021

 

 

DOA UNTUK NEGERIKU

 

 

Seperti harapan yang engkau tabur

Aku pun menebar rasa bersaudara

Jika hari kembali terjaga dalam gairah kerja

Aku selalu berdoa, untukmu, negeriku

Untuk keselamatanmu, untuk kejayaanmu

Walau corona masih menghantuimu

Dan wabah gelombang ketiga menakutimu

Aku ingin engkau tetap tegar dalam langkahmu

 

Kutebarkan kata-kata bijak

Mengusap wajah-wajah para pekerja

Menepis covid, berlindung selembar harapana

Mereka menumpang gerbong-gerbong kereta

Dan bus-bus antarkota. Mereka dari desa ke kota

Lalu lenyap di balik gedung-gedung berkaca

Di tanganmu yang perkasa, mereka

Menganyam cita-cita, sehasta demi sehasta

Juga untukmu, tanah airku

 

Kini doaku mengental, menjadi sajak

Yang dengan senyumnya mengucapkan

Selamat malam, selamat menuai mimpi

Lalu dengan sayap makna menari-nari di udara

Menciumi tiap pipi yang merona oleh sapaannya

 

Esok hari dengan seribu sayap bidadari

Sajak itu akan membawa sekuntum bunga

Bagi tiap warga negara. Berharap tiap kelopaknya

Mekar jadi tawa dalam rasa bersaudara.

 

Jakarta, 2021

 

 

내 조국을 위한 기도

 

 

당신이 널리 뿌리는 희망처럼

나도 형제의 사랑으로 씨를 뿌린다

넘치는 의욕으로 밤을 세울 때

나는 항상 기도를 한다 당신을 위해 내 조국을 위해

당신의 안녕을 위해, 당신의 위대함을 위해

아직 코로나가 당신을 위협할지라도

창궐하는 세번째 전염병이 당신을 두렵게 할지라도

나는 당신이 굳건한 발걸음 안에서 강하기를 기원한다

 

현명한 말로 나는 씨 뿌린다

일하는 모든 사람들의 얼굴을 쓰다듬는다

코로나를 뿌리치며 희망의 한 조각을 품는다

그들은 기차를 타고

시외 버스를 타고 농촌에서 도시로

그리고는 유리창이 번쩍이는 건물 뒤로 사라진다

당신의 용맹한 손에  

그들은 열망을 안고 한 뼘 한 뼘

당신을 위해 내 조국을 위해

 

이제 내 기도는 굳어져 시(詩)가 되었다

미소와 함께 말을 한다

편한 밤이 되세요, 좋은 꿈을 꾸세요

수천의 천사 날개와 함께 하늘에서 춤을 춘다

붉은 입술마다 입맞춤을 한다  

 

그 시(詩)는 한 다발의 꽃을 가져 왔고

모든 백성들이 꽃송이들에게 바란다

형제애 안에서 웃음꽃으로 활짝 피기를.

 

자카르타 (Jakarta), 2021

 

 

SORE DI PANTAI

 

Masih kutemukan sosok itu bermain di pantai

Hari itu, Sabtu sore, empat puluh tahun lalu

Tubuhku yang dekil, dengan kolor merah tua

Mengejarmu melintas pasir yang menyimpan luka

 

Seperti tak ada yang berubah. Ombak masih setia

Mengusap bibirmu yang basah, dan para nelayan

Dengan perahu-perahu kecil, menganyam masa depan

Bersama angin dan rinai hujan. Sesekali kakap

Dan cakalang, kadang kue atau tengiri,

Berserah diri pada jala dan kail nelayan

 

Di barat kulihat kaki langit yang redup

Oleh tumpukan awan, dan di timur kegelapan

Mulai menelan sisa-sisa air hujan

Pada saat seperti itu, dulu pun aku mulai berkemas

Meninggalkan pasir dan ombak, meninggalkan

Segala kenangan, tanpa bidikan kamera

 

Hanya sebingkai senyuman bintang

Membawaku kembali ke kampung halaman

Dalam rasa asam-manis buah mempelam!

 

Kaliwungu, 2020

 

 

해변의 오후

 

 

아직 나는 해변에서 놀았던 그 모습을 만날 수가 있다

사십 년 전 그 날 토요일 오후

내 몸은 더러웠고 검붉은 허리띠를 둘렀었다

당신을 추격했다 모래 사장을 지나 상처를 숨기고 있는

 

변한 것이 아무 것도 없다는 듯 파도는 여전히 친절했다

당신의 젖은 입술을 쓰다듬을 때 어부들은

작은 배를 타고그물로 미래를 짠다

바람과 이슬비 속에서 드문드문 농어가 물고

참치, 가끔은 꾸에 아니면 떵이리가

그물과 낚시에 걸려든다  

 

서쪽 하늘 수평선이 어두워지고

뭉친 구름으로 동쪽 하늘은 검어지면서

빗물의 흔적을 삼키기 시작했다

그때쯤 나는 정리를 시작하면서  

카메라 초점을 맞추지 않고

모래와 파도, 그리고

모든 추억에서 떠난다

 

단지 별의 미소 테두리만  

내 고향집으로 가져왔다

망고의 시고 달콤한 맛으로

 

깔리웅우 (Kaliwungu), 2020

 

 

 

(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)

 

 

(Profil Penyair)

 

AHMADUN YOSI HERFANDA adalah alumnus FPBS Univ. Negeri Yogyakarta (UNY – d.h. IKIP Yogyakarta). Pernah kuliah di Univ. Paramadina Mulya dan menyelesaikan Magister Komunikasi di Univ. Muhammadiyah Jakarta. Ia lahir di Kaliwungu, 17 Januari 1958. Dikenal sebagai penyair social-religius. Ia adalah salah seorang penggagas dan pencanang forum Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) – forum penyair yang diadakan secara bergilir di Negara-negara Asia Tenggara, dan salah seorang deklarator Hari Puisi Indonesia (HPI) yang dirayakan secara nasional tiap 26 Maret. Selain puisi, ia juga banyak menulis cerpen dan esei sastra.  Sejak 2010, mantan redaktur sastra Harian Republika  ini mengajar penulisan kreatif (creative writing) pada Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Serpong. Ia sering menjadi pembicara dan pembaca puisi dalam berbagai forum sastra nasional dan internasional di dalam dan luar negeri.

Ahmadun juga pernah menjadi ketua tetap Jakarta International Literary Festival (JILFest), anggota pengarah Pertemuan Penyair Nusantara (PPN), anggota dewan penasihat Malay Studies Centre Pattani University Thailand, ketua Lembaga Literasi Indonesia (Indonesia Literacy Institute), dan pemimpin redaksi portal sastra Litera (www.litera.co.id ).  Ia juga pernah menjadi ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ, 2009-2012), ketua Komunitas Sastra Indonesia (KSI, 2007-2012), ketua III Himpunan Sarjana Kesastraan Indonesia (HISKI, 1993-1996), ketua Komunitas Cerpen Indonesia (KCI, 2007-2012), dan anggota tim ahli Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud RI bidang Sastra (2014-2015).

Buku kumpulan sajaknya yang telah terbit, antara lain Sang Matahari  (Nusa Indah, Ende Flores, 1980), Sajak Penari (kumpulan puisi, Masyarakat Poetika Indonesia, 1991), Sembahyang Rumputan  (Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 1996),  Fragmen-fragmen Kekalahan (Penerbit Angkasa, Bandung, 1996), Ciuman Pertama untuk Tuhan (puisi dwi-bahasa, Logung Pustaka, 2004 -- meraih Penghargaan Sastra Pusat Bahasa, 2008), Dari Negeri Daun Gugur (Pustaka Littera, 2015), dan Ketika Rumputan Bertemu Tuhan (Pustaka Littera, 2016) – terpilih sebagai buku unggulan (5 besar) dalam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2016. Sedangkan buku kumpulan cerpennya yang telah terbit, antara lain Sebelum Tertawa Dilarang (Balai Pustaka, Jakarta, 1997), Sebutir Kepala dan Seekor Kucing (Bening Publishing, 2004), dan Badai Laut Biru (Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2004).***

 

 

 

[시인 소개]

 

아흐마둔 요시 헤르탄다 (AHMADUN YOSI HERFANDA), 욕야카르타(Yogyakarta) 국립교원대학교 국문학과 졸업(현재 IKIP Yogyakarta), 빠라마디나 물야 (Paramadina Mulya) 대학교에서 학업 계속. 자카르타 소재 무함마디야(Muhammadiyah) 대학교에서 언론학과 석사 과정 이수. 1958년 1월 17일 인도네시아 깔리웅우(Kaliwungu)에서 출생. 시인, 사회-종교문제 전문가. 순번제로 동남아시아 국가에서 개최되는 누산따라(Nusantara) 시인협의회(PPN) 설립 멤버 중 한 명. 3월 26일 인도네시아 ‘시의 날’ 제정에 참여. 시 작품 이외에도 단편 및 수필 작품이 다수 있음. 2010년부터 인도네시아 일간지 Republika 편집인으로 근무. 서르뽕(Serpong)에 있는 물띠메디아 누산따라(Multimedia Nusantara) 대학교에서 문예 창작을 강의하고 있다. 이외에도 종종 국내외 문학 포럼에서 시에 대해 발표를 하고 낭송을 하고 있다.

자카르타 문학 페스티벌 의장을 역임했고 누산따라 시인협의회 운영 위원, 태국 파타니(Pattani) 대학교 말레이학 센터(Malay Studies Centre) 자문 위원, Indonesia Literacy Institute 의장을 역임했다. 이외에도 인터넷 (www.litera.co.id) 문학 단체를 이끌었고 자카르타 예술위원회 문학분과 의장을 역임했다 (2009-2012), 인도네시아 문학회 의장 (2007-2012), 인도네시아 문학전공자 협의회 제 3의장 (1993-1996), 인도네시아 단편 작가 문단 의장 (2007-2012), 교육 표준화를 위한 인도네시아 교육문화부 문학분과 위원장 역임(2014-2015).

시집으로는 Sang Matahari (태양)(Nusa Indah, Ende Flores, 1980), Sajak Penari (무희의 시)(kumpulan puisi, Masyarakat Poetika Indonesia, 1991), Sembahyang Rumputan (풀들의 기도)  (Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 1996),  Fragmen-fragmen Kekalahan (패배의 단편들) (Penerbit Angkasa, Bandung, 1996), Ciuman Pertama untuk Tuhan (신을 위한 첫 입맞춤) (puisi dwi-bahasa, Logung Pustaka, 2004 –2008년 언어학회로부터 우수 시집으로 수상), Dari Negeri Daun Gugur (낙엽의 나라로부터) (Pustaka Littera, 2015), dan Ketika Rumputan Bertemu Tuhan (풀들이 신을 만났을 때)(Pustaka Littera, 2016) – 2016년 ‘시의 날’에 5대 우수 시선집으로 선정). 단편집으로는 Sebelum Tertawa Dilarang (웃음이 금지되기 전에)(Balai Pustaka, Jakarta, 1997), Sebutir Kepala dan Seekor Kucing (하나의 머리와 한 마리 고양이) (Bening Publishing, 2004), dan Badai Laut Biru (푸른 바다의 폭풍) (Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2004) 등이 있다.

다음검색
현재 게시글 추가 기능 열기
  • 북마크
  • 공유하기
  • 신고하기

댓글

댓글 리스트
맨위로

카페 검색

카페 검색어 입력폼