CAFE

51. 에까 부디안따 (Eka Budianta)

작성자김영수|작성시간22.03.18|조회수197 목록 댓글 0

[Sajak Eka Budianta]

 

SUNGAI SEJATI

 

Sungai sejati tidak mungkin sendiri

Ia harus berguna untuk rusa dan kura-kura

Bermanfaat untuk manusia dan kota-kota

Sungai sejati mengalir di hatimu dan hatiku

Ia merelakan jembatan melintas di atasnya

Supaya tebing-tebing tidak merasa kesepian

Seperti aku menyapamu di ujung malam

 

Sungai sejati berteman rembulan,

Menyusuri hidup bersama matahari,

Dihadang banjir, bertahan dalam hujan

dan kemarau yang mengeringkan.

Sungai sejati mendapat seribu mimpi

Seribu doa dan seribu tugas baru 

Menunggunya di sepanjang perjalanan.

 

 

2021

 

 

[에까 부디안따 詩]

 

 

순수한 강

 

 

순수한 강은 아마 혼자가 아니다

그 강은 사슴이나 거북이에게   

사람과 도시에게도 쓸모가 있기 때문에

순수한 강은 당신 마음에도 내 가슴에도 흐른다

그 강은 그 위를 지나가는 사람에게 다리가 되어 주고

마치 밤 끝자락에서 내가 당신에게 인사하듯

제방이 외롭지 않기 위해 흐른다

 

순수한 강은 달을 친구 삼고  

태양과 함께 삶을 따라 간다  

빗 속에서 견디며 장마를 지나가고  

갈증의 건기를 넘긴다

순수한 강은 수많은 꿈을 갖고

수천의 기도와 셀 수 없는 새로운 업(業)을    

그의 긴 여정 내내 어깨에 올려 놓는다  

 

 

2021

 

 

MONIKA ANDAYANI

(1935 – 2009)

 

Sederet pohon bunga tanjung

Di Jalan Theresia pagi hari

Mengingatkan ibuku yang agung

Jalan kenangan hidup abadi

 

Wanita yang melahirkan aku

Tidak mudah sakit hati

Menampung semua kenakalanku

Dengan lembut sampai mati

 

Pohon tanjung sebatang diri

Tidak beradik tidak berkakak

Seperti  ibuku seorang di dunia

 

Sekarang kucatat cinta ibunda

Dalam perjalanan di pagi hari

Ketika usiaku mulai senja.

 

9 November 2021

 

 

모니까 안다야니  

(1935 – 2009)

 

일렬로 늘어선 모과나무 꽃은

아침 테레시아 길거리에서

고결한 내 어머니를 생각나게 한다

영원한 삶 속, 추억의 길

 

나를 낳아 주신 여인

먼 길 떠날 때까지 부드럽게

그 아픈 마음으로

내 잘못을 끌어안은 여인

 

모과나무 꽃 한 가지는  

이 세상 혼자였던 어머니처럼

동생도 언니도 없다

 

이제 황혼이 시작하는 내 나이,  

이 아침 길 위에서

나는 내 어머니의 사랑을 적는다

 

2021년 11월 9일

 

 

TOETI HERATY

(1933- 2021)

 

Siang itu seorang ibu di Plaza Oktroi

Mengumpulkan kami santap bersama

Tokoh-tokoh gembira dan berjasa. Hanya

Setelah dia pergi, kami tidak bertemu lagi

 

Hidupnya teladan syukur dan makmur

Menampung sahabat di Bandung, Singapura,

Paris, Sydney, Bali, Jakarta dan Amsterdam

Yang penuh lukisan dan lezatnya masakan

 

Lain waktu kami makan di Jalan Cemara

Bawa pulang semua rempeyek teri, katanya

Seperti ibuku, ia tahu lauk kesukaanku.

 

Seorang ibu di jalan-jalan kota Leiden

Menunjukkan kamar Albert Einstein

Yang malam itu dinikmati dalam tidurnya.

 

 

9 November 2021

 

 

뚜띠 헤라띠

(1933- 2021)

 

그 날 한낮에 한 여인이 옥뜨로이 플라자에서

우리를 불러 모아 즐겁게 유익하게

같이 식사를 했다

그런 다음 그 여인은 떠났고 더 이상 만나지 못했다

 

그 여인의 삶은 평온했고 행복했다

그 여인의 친구는 반둥, 싱가포르, 파리,

시드니, 발리 그리고 암스테르담 그림 속에

맛 있는 음식속에 담겨 있다

 

어느 때 쯔마라 길에서 우리는 식사를 했고

내 어머니처럼 그 여인도 내가 좋아하는 것을 알고 있듯이

멸치 렘뻬옉을 갖고 돌아왔다

 

레이덴 市 길에서 한 여인이

알버트 아인슈타인 방을 가리켰다

그날 밤 달콤한 밤을 잘 수 있었다

 

2021년 11월 9일

 

ㅇ 멸치 렘뻬엑 (rempeyek) : 기름에 튀긴 인도네시아 반찬의 한 종류

ㅇ 레이덴 (Leiden) : 네덜란드의 한 도시

 

 

 

(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)

 

 

[Profil Penyair]

 

EKA BUDIANTA dilahirkan (1 Februari 1956) oleh Ibu Monika D. Andayani (1935-2009), dididik dan dibesarkan oleh banyak ibu yang dijumpainya di bumi ini.  Dua di antara ibu itu adalah Toeti Heraty Roosseno (1933-2021) dan Herawati Diah (1917-2016).  Kepada tiga orang ibu itulah puisi-puisi soneta ekstravaganza ini dipersembahkan. Tentu, masih banyak ibu lain yang dicintainya. Terutama Ibu Melani Budianta, pasangan hidupnya sejak belajar menulis puisi di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta 1975.

 

Christophorus Apolinaris Eka Budianta atau lebih dikenal dengan sebutan Eka Budianta merupakan anak pertama pasangan Thomas Astrohadi Martoredjo dan Monika Dauni Andajani. Setelah lulus dari SMA ST Albertus di Malang (1974), Eka Budianta melanjutkan pendidikan ke Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI). Di FSUI ia mulai menulis dan menerbitkan karya-karyanya (1975-1979). Pendidikan terakhirnya lulus program kepemimpinan lingkungan dan pembangunan (LEAD, Leadership for Environment and Development) dengan studi lapangan di Costa RicaOkinawa dan Zimbabwe (1995-1997).

 

Dalam perjalanan kariernya, Eka Budianta pernah menjadi wartawan majalah Tempo (1980-1983), koresponden koran Jepang Yomiuri Shimbun (1984-1986), asisten pada Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-bangsa (UNIC) UNIC, BBC London, UNDPPuspa Swara, dan lain-lain. Ia ikut aktif dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) termasuk Bina Swadaya, Komunitas Sastra Indonesia dan Yayasan Dana Mitra Lingkungan (1994-1998). Eka Budianta juga tercatat pernah mengikuti Iowa Writers Program di Iowa, Amerika Serikat.

 

Karya-karya Eka Budianta pernah dimuat di majalah SemangatYogyakarta, dan di harian Sinar HarapanJakarta. Buku puisi pertamanya terbit pada tahun 1976 berjudul Ada. Prof. Dr. A Teeuw dalam bukunya Modern Indonesian Literature II (The Hague, 1979) meramalkan Eka Budianta akan menjadi nama besar dalam dekade 1980an. Bukunya Cerita di Kebun Kopi (Balai Pustaka, 1981) dinyatakan oleh pemerintah sebagai bacaan di sekolah. Sedangkan kumpulannya Sejuta Milyar Satu dipilih sebagai bahan literatur tambahan dan mendapat penghargaan khusus dari Dewan Kesenian Jakarta (1985).

 

Bersama F.Rahardi mendirikan Yayasan Pustaka Sastra, yang mengkhususkan diri menerbitkan karya sastra. Fajar Sastra merupakan kumpulan dwibahasanya yang dipadukan dengan foto-foto Boedihardjo, diterbitkan Pustaka Sastra awal 1997.

Eka Budianta menikah dengan Melani Budianta yang kini menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Dari pernikahan ini, Eka dan Melani Budianta dikaruniahi empat orang anak (seorang meninggal).

 

Buku karya Eka Budianta : (1) Bang Bang Tut (Kumpulan Puisi, 1976), (2) Ada (Kumpulan Puisi, 1976), (3) Bel (Kumpulan Puisi, 1977), (4) Rel (Kumpulan Puisi, 1977), (5) Sabda Bersahut Sabda (Antologi Puisi bersama Azmi Yusoff, 1978), (6) Cerita di Kebun Kopi (Kumpulan Puisi, 1981), (7) Sejuta Milyar Satu (Kumpulan Puisi) Puisinya tersebut mendapat pujian Dewan Kesenian Jakarta (1984), (8) Lautan Cinta (Kumpulan Puisi, 1988), (9) Rumahku Dunia (Kumpulan Puisi, 1993), (10) Menggebrak Dunia Mengarang (Bacaan Umum, 1992), (11)  Dari Negeri Poci (Antologi Puisi, 1993), (12)  Mengembalikan Kepercayaan Rakyat (Esai, 1992), dan (13) Api Rindu (Kumpulan Cerpen, 1987).

 

 

 

[시인 소개]

 

에까 부디안따(EKA BUDIANTA)는 1956년 2월 1일, 출생했다. 그의 어머니는 모니까 D. 안다야니(Monika D. Andayani)(1935-2009)이다. 그는 여러 명의 여인들로부터 훈육을 받고 자랐다. 그 중 두명의 여인이 뚜띠 헤라띠 루세노(Toeti Heraty Roosseno(1933-2021)와 헤라와띠 디아(Herawati Diah)(1917-2016)이다. 그 세명의 여인을 위해 그는 광상곡 소나타 형식의 시를 썼다. 이외에도 그가 사랑했던 많은 여인들이 있는데 그 중에는 1975년 자카르타에 있는 인도네시아국립대학교 문과대학에서 공부와 시작(詩作)을 하면서 만난 평생의 반려자인 멜라니 부디안따(Melani Budianta)가 있다.

 

정식 이름이 크스트토포루스 아폴리나리스 에까 부디안따(Christophorus Apolinaris Eka Budianta)이며 에까 부디안따라는 이름으로 잘 알려진 시인은 토마스 아스트로하디 마르또레조(Thomas Astrohadi Martoredjo)외 모니까 다우니 안다자니(Monika Dauni Andajani) 사이에서 첫 아들로 태어났다. 1974년 말랑(Malang)에 있는 고등학교를 졸업하고 인도네시아국립대학교 문과대학(FSUI)에 입학한다. 시인은 LEAD (Leadership for Environment and Development) 과정을 마쳤고 코스타리카, 오키나와 그리고 짐바브웨에서 현장 실습을 했다(1995-1997).

 

인도네시아 시사잡지인 뗌뽀(Tempo) 기자를 했고 (1980-1983), 일본 요미우리 신문의 주재원을 했다(1984-1986), 이외에도 UN 정보처 지원담당, 영국 BBC방송, UNDP 등에서 일을 했다. 또한 자립갱생 단체인 Bina Swadaya, Yayasan Dana Mitra Lingkungan(1994-1998)에서 근무했다. 한편 인도네시아문학협회에 참여 중에 있다. 그리고 미국 아이오와에 있는 Iowa Writers Program에 참여한 바 있다.

 

그의 작품은 욕야카르타(Yogyakarta) 소재 잡지인 Semangat에 게재되었고 자카르타에서 출간되고 있는 Sinar Harapan에 소개되었다. 첫번째 시집 ‘Ada’ 는 1976년 출간되었다. Modern Indonesian Literature(The Hague, 1979)에서 테우 교수(Prof. Dr. A. Teeuw)는 1980년대 인도네시아 문단에서 에까 부디안따가 크게 명성을 얻을 것이라고 예견했다. 단편집 Cerita di Kebun Kopi (커피 농장의 이야기)(Balai Pustaka, 1981) 정부에 의해 학교 도서목록으로 지정되었고 Sejuta Milyar Satu (백만, 십억, 일)은 참고 문학작품으로 선정되었고 자카르타 예술위원회로부터 특별상을 받았다 (1985).

 

F. 라하르디(F. Rahardi)와 함께 문학 단체인 Yayasan Pustaka Sastra를 설립했고 이를 통해 다수의 문학 작품을 출간했다. Fajar Sastra는 부디하르조(Boedihardjo)의 사진 작품과 함께 1997년 초에 Pustaka Sastra에서 발간한 문예지이다.

 

에까 부디안따는 현재 인도네시아국립대학교 문화학부 교수로 있는 멜라니 부디안따(Melani Budianta)와 결혼을 해서 네 명의 자식을 두고 있다.

 

작품집으로는 (1) Bang Bang Tut (방 방 뚯/시집), 1976), (2) Ada (존재/시집), 1976), (3) Bel (종/시집), 1977), (4) Rel (철로/시집, 1977), (5) Sabda Bersahut Sabda (말하고 대답하고 말하다/아즈미 유소프(Azmi Yusoff)와 공동 시집), 1978), (6) Cerita di Kebun Kopi (커피 농장의 이야기/시집), 1981), (7) Sejuta Milyar Satu (백만, 십억, 일/시집), 1984), (8) Lautan Cinta (사랑의 바다/시집), 1988), (9) Rumahku Dunia (세상에 있는 내 집/시집), 1993), (10) Menggebrak Dunia Mengarang (세상을 두드리고 글을 쓰다/일반 독서물), 1992), (11)  Dari Negeri Poci (작은 주전자 세계로부터/시집), 1993), (12)  Mengembalikan Kepercayaan Rakyat (국민의 믿음을 돌려주다/수필), 1992), (13) Api Rindu (그리움의 불꽃, 단편집), 1987) 등이 있다.

 

다음검색
현재 게시글 추가 기능 열기
  • 북마크
  • 공유하기
  • 신고하기

댓글

댓글 리스트
맨위로

카페 검색

카페 검색어 입력폼