[Sajak Wahyu Budiantoro]
MADAH MBAH BISRI DAN GUS MUS
Wahyu Budiantoro
Sehabis sembahyang kualamatkan fatihah
Kepada madah bisri sewangi kasturi
Terik rembang menjelma mata air
Seperti cerita salah satu kiai
Makammu ditumbuhi bunga-bunga
Muasal ibriz yang kekal pada jiwa santri
Dalam kata-kataku bisri bersua fansuri
Bertukar kabar ihwal barus dan pantai utara
Sebab riwayat kejadian bermula dari tanah-air
Pohon tumbuh dari genggaman mereka
Gambar khuldi diabadikan oleh nyanyian sufi
Sehabis sembahyang kualamatkan madah
Kepada penyair mustafa di dadanya
Semburat bijaksana selaksa cahaya
Kemanusiaannya genap sukma
Menjelma sayap kupu-kupu
Mengakrabi taman surga dalam palung kekasih
Manusia mustafa gemar bertadarus
Mengajari santri harkat pengembaraan sejati
Mendawam ibriz dan tafsir jawi
Tawasul kepada hadratussyaikh hasyim asyari
Mustafa berkata, “barangsiapa mencintai puisi,
ia bermakmum kepada kanjeng nabi”
Selepas sembahyang kulihat kaligrafi
Alif penyangga langit seperti tongkat musa
Mukjizat peribadatan semesta
Manusia mustafa ingat bahwa
Iqra’ adalah hakikat pengembaraan
Menyadap isyarah cinta
2018
[와휴 부디안또로 시]
음바 비스리 그리고 단 구스를 위한 칭송
와휴 부디안또로
기도가 끝난 후 코란의 첫 장을 펼쳤지
까스뚜리 향기 나는 비스리에게 칭송을 보낸다
반짝임은 눈물로 변하고
한 율법사의 이야기처럼
당신의 무덤가엔 꽃들이 무성하다
수도승의 정신인 영원한 본래의 이브리즈
내 말속에서 비스리를 마주하고 판수리를 마주하면서
바루스와 북부 해안에 대한 소식을 주고받았다
조국을 위한 모든 것의 시작이었기에
그들의 손 안에서 나무들은 성장했고
생명의 나무 그림은 수피즘의 노래로 영원을 향했다
기도가 끝나고 나는 코란의 첫 장을 펼쳤지
가슴 속에 있는 무스토파 시인에게
현명함이 빛나는 수많은 빛
인간의 완전한 영혼
나비 날개의 화신
연인의 연못 안, 천국 정원 가까이로 다가가다
무스토파는 코란 경 낭송을 좋아하고
신비주의자 본래를 가르치면서
이브리즈와 자위의 관계를 밝혔다
신에 다가 가려는 앞선 이슬람을 이끌면서
하심 아스야리에게 하드랏뚜스샤이크를 수여하고 말했지
“누가 시를 사랑하느냐고”
기도가 끝난 후 나는 코란의 아랍어를 보았지
아랍어의 자모는 모세의 지팡이처럼 하늘 받침대였고
기적을 이룬 기도의 전체였다
무스토파는 기억하리다
진실의 배회와 사랑의 암시를
2018
* 까스뚜리 (katsturi) : 방향성이 강한 열대 식물. 잎으로 상처 치료제를 만듬
* 비스리(Bisri) : 코란경 이브리즈(Ibriz)를 쓴 비스리 무스토파(K.H. Bisri Mustofa)를 지칭
* 판수리(Fansuri) : 이슬람 수피즘의 유명한 시인인 함자 판수리(Hamzah Fansurio)를 지칭
* 바루스(Barus) : 인도네시아 북부 수마트라 한 지역 이름. 함자 판수리의 출생지로 알려져 있음
* 자위(Jawi) : 아랍 문자를 차용한 고대 멀라유(Melayu)어
* 하심 아스야리(Hasyim Asyari) : 인도네시아 이슬람성직자연합체(Nahdiatul Ulama) 설립자 중 한 명
* 하드랏뚜스샤이크(Hadrattussyaikh) : 이슬람 종교 지도자를 지칭하는 존칭어 중 하나 _
TONGKAT KIAI ZAWAWI
Wahyu Budiantoro
Doa berbaring di matamu
Saat tongkat yang menjaga umur patah
Di siang jelaga
Aku menjemputmu dengan takzim
Kau rayakan doa di dalam mobil hitam
“Ayo kita jadikan mobil ini masjid”
Hatiku menjadi sungai kecil
Muara bagi samsara, sebab cahaya pujangga
“Di mana bisa kusambungkan lagi tongkatku yang patah?”
Angin menuntunku ke alunalun kota
Di bawah pohon beringin
Tongkat yang sakral itu dipasang dengan kepala terbalik
Oleh lakilaki tua yang alpa membedakan mana mata mana telinga
Kau adalah badik yang diasah musim
Meski kau selalu berkata
“Aku adalah anak ibuku
Sedangkan puisi adalah ariari yang ditanam
Di kebun belakang rumah saat aku di perantauan”
Doa melangit dari bibirmu
Saat tongkat yang patah itu kusambungkan lagi
Dengan sebuah lem kayu
Kuselaraskan antara mata dan telinga
Agar wajahnya yang semesta tak lagi muram durja
2020
자와이 선지자의 지팡이
와휴 부디안또로
당신 눈에 기도는 드러눕고
지팡이는 부러졌다
매연이 가득한 한낮
나는 당신을 경외심으로 마주한다
검은색 차 안에서 당신은 기도를 하면서
“자, 지금부터 우리는 이 차를 사원이라고 부르자”라고 말했지
벌써 내 마음은 작은 강이 되었고
슬픔은 강어귀에 머무르기 시작했다
“부러진 내 지팡이를 어디서 다시 연결할 수 있을까?”
바람은 나를 도시의 광장으로 이끌면서
벵골 보리수 아래에서
그 신성한 지팡이는 머리를 돌려 세워진다
늙은 사나이는 이제 눈과 귀를 구분하는 것이 관심 너머에 있고
당신은 계절에 날 서게 벼른 단도
당신이 항상 이야기한
“나는 내 어머니의 자식이고
시는 어렸을 때 집 뒷마당 심어져
태어난 자식이라고 했지”
기도는 당신 입술에서 떠나 하늘로 향하고
그 부러진 지팡이를 다시 목재 풀로 이을 때
나는 슬픈 얼굴이 싫어
눈과 귀를 하나로 모았다
2020
FRACTURE (1)
-kepada Ibu-
Wahyu Budiantoro
Di tubuhmu, jam retak
Waktu berjalan dengan pincang
Kaki bengkak, angin menjerit
Doa gagal diudarkan
Minggu menjadi suara kesakitanmu
Di bibirmu, surga kaku
Hari berjalan pelan, cuaca muram
Telapak diurut balsam
Ritual memuja matahari
Lagu lawas diputar kenangan
Di tubuhmu, jam retak
Majikanmu lunglai mencari tenaga
Keringat buruh laiknya marsinah
“Kau harus bersyukur” katamu
Yang retak pasti akan rekat kembali
Meski diperban air mata
Setelah dinyatakan sembuh, kau menjual nasi uduk dan
Bubur sumsum, kadang bubur mutiara
Karena kisah yang retak di kakimu itu
Bakal menjadi mutiara anak cucu di kemudian hari
Agar berani berjalan jauh mewujudkan mimpi
2020
균열 (1)
-어머니에게-
와휴 부디안또로
당신의 몸에서 시간은 금이 가고
세월은 절름거리며 지나 갔지요
발은 부르텄고, 바람은 울부짖었고
기도는 하늘로 오르지 못했지요
일주일 내내 당신의 신음소리였지요
당신의 입술은 바싹 마른 천국이었지요
하루는 천천히 지나갔고, 날씨는 우울했지요
발에는 늘 진통제를 발랐고
태양을 숭배하는 의식과
옛 노래는 추억에서 맴돌 뿐
당신 몸에서 시간은 금이 갔고
당신은 매우 약해져 갔지요
힘든 노동의 땀방울
“그래도 너는 다행인 줄 알아라” 당신은 그렇게 말했지요
눈물로 감싸 안더라도
금이 간 것은 언젠가는 또 다시 금이 간다고
그렇게 회복된 후 당신은 우둑 밥을 팔면서
가끔은 죽도 팔았지요
당신의 발에 금이 간 이야기를 들으며 다짐했지요
훗날 당신의 진주 같은 자식과 손주가 될 것이라고
꿈을 이루기 위해 더 먼 곳을 떠날 용감함과 함께
2020
* 우둑(uduk) : 야자의 즙을 섞어 지은 밥
(한국어 번역 : 김영수/Diterjemahkan oleh Kim, Young Soo)
[Profil Penyair]
Wahyu Budiantoro lahir di Purwokerto, 10 April. Kepala Sekolah sekaligus pengajar di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) Purwokerto. Sedikit puisinya pernah dimuat Koran Republika, Bali Pos, Pikiran Rakyat, sedangkan esainya pernah disiarkan di Basabasi.co, Suara Merdeka, dan Badan Bahasa Kemdikbud. Esainya juga menjadi salah satu yang terbaik pada even Bulan Bahasa Universitas Gadjah Mada (UGM) 2019, serta Balai Bahasa Jawa Tengah (2019). Pada tahun 2020, menjadi salah satu penerima penghargaan “Anargya Serayu Penawara” dari Pemerintah, Dewan Kesenian Banyumas. Dia bisa dihubungi via email: budiantoro.wahyu@yahoo.co.id/ antorowahyubudi@gmail.com
[시인 소개]
와휴 부디안또로 (Wahyu Budiantoro), 인도네시아 뿌르오꺼르또에서 출생. 뿌르오꺼르또 SKSP(Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban) 학교장 및 강사. 시 작품이 일간지 Republika, Bali Pos, Pikiran Rakyat에 게재. 수필 작품은 Basabasi.co, Suara Merdeka 등에서 실림. 수필 중 가자마다 대학교 개최 ‘언어의 달’ 공모전에서 우수상 수상 (2019), 중부 자바 언어학회 개최 (2019년), 2020년 반유마스 예술위원회로부터 정부가 주는 “Anargya Serayu Penawara” 상 수상.
댓글
댓글 리스트-
작성자신경숙 작성시간 21.09.29 어머니 몸에 시간은 주름을 만들고
발뒷꿈치에 금을 만들고 손마디를 굵고, 거칠게 만든다
우리는 어머니의 힘든 노동의 땀방울을 부끄러워하지 않고
나는, 나의 자녀는 더 나은 삶을 위해 어머니 시간의 금을 지우며 간다. -
답댓글 작성자김영수 작성자 본인 여부 작성자 작성시간 21.10.01 Di tubuhmu, jam retak
Tumit pun retak
Jari tangannya jadikan kasar
Kami tak merasa malu keringan Ibu
Aku dan anakku menghapuskan jam retak Ibu
menuju kehidupan yang lebih layak lagi
Kesan Penyair Korea, Shin Kyeong Suk setelah membaca (Fracture) (신경숙 시인님의 감상평)